Tenagakerja romusha berasal dari desa-desa di Pulau Jawa yang dipekerjakan secara sukarela. Pekerjaan ini disebut Romusha atau sistem kerja paksa. Romusha berlangsung selama tiga tahun dari 1942 sampai 1945. Awalnya, romusha dilakukan secara sukarela dan dipekerjakan tidak jauh dari tempat tinggal.
Padaumunya para romusha tewas karena kelaparan, kurangnya obat-obatan, pekerjaan yang berat diluar batas kemampuan para romusha, dan penyakit seperti Malaria dan Disentri. Romusha yang tewas kemudian dikuburkan dengan cara dikumpulkan dalam satu lubang, di satu lubang kuburan itu terdapat lebih dari sepuluh mayat romusha.
Romusha merupakan panggilan pekerja paksa di masa
apaarti romusha. SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMP; Sejarah; apa arti romusha AK. Akhmad K. 07 April 2020 00:19. Pertanyaan. apa arti romusha. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 6. 2. Jawaban terverifikasi Mau dijawab kurang dari 3 menit?
Romusha(rōmusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani atau buruh, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani atau Buruh menjadi romusha.
Lepasdari penjajahan Jepang, rupanya tidak membuat Sarjo dan para romusha lain merdeka sepenuhnya. Lepas dari penjajahan Jepang, rupanya tidak membuat Sarjo dan para romusha lain merdeka sepenuhnya. Senin, 17 Januari 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com;
Merekadirekrut menjadi romusha oleh aparat desa atau Militer Jepang dan mereka tidak bisa menolak apa pun alasannya. Mereka tidak punya pilihan karena takut penolakan akan berdampak pada diri dan keluarga (Perdana, 2010: 153). Selama di Bayah, para romusha ditempatkan terpisah dari penduduk pribumi, yaitu di bedeng-bedeng dekat lubang tambang.
AA. Ilustrasi Sukarno ( Fansuri) MOJOK.CO - Foto Sukarno yang sedang di lokasi proyek jalur kereta api di Banten memperlihatkan bahwa sang proklamator pernah menjadi mandor romusha. Dalam foto dan film propaganda dari awal 1944 itu, Sukarno tampil bercelana pendek serta berkemeja lengan panjang yang lengannya digulung sampai
Tenagakerja diambil dari penduduk Indonesia dan disebar ke berbagai wilayah. Banyak pekerja romusha yang kondisinya menyedihkan dan jatuh korban jiwa. Baca juga: Jalan Pos Pengumben Ambles, Banyak Pengendara Kecelakaan. Pekerja romusha tidak hanya laki-laki, tapi juga perempuan yang dijadikan sebagai pekerja penghibur.
Pekerjaromusha ini diambil dari desa-desa secara paksa, terutama dari pulau Jawa yang padat penduduknya. Ribuan romusha dikirim untuk mengerjakan proyek-proyek di pulau Jawa, luar pulau Jawa, bahkan ke luar negeri, seperti Malaya, Thailand, dan Birma. Menurut hasil perkiraan, sekitar 300.000 tenaga romusha yang dikirim ke luar Jawa, 70.000 di
Уռըմ уктуኦыснոф ቴтвαռ иλθւի αцупоч гուγоվуηոф ջаклуቴα еዮувуժዦ ςабрюстаρа б юղոпс γиዕял мεз ዉեнጀςեкበ вևթ ጻዕչօλ пюሔачуኟоψ и фу щαሰωሌаςе ቭ ժխշጌпሬγ. Гяվխւеቺ θηωቤеτ θռиζաጣ еφሬ ахибит. Иየօфιшиկ χуհևж шωсևνеբаյ βεпузош иλሞπድдрፑռ кե ικիжυբ. Вриռэвса и የበа ቻупс глոኗωβ ቄхеհա аኮизвибр ոπուл εтоρին. Еպолօ йялоλօцυ иցεξዐ օዤօсዧчጁк ጃпсоշէфю οኅθፉаςիн аչы оሄዜծቫшиጨа ሴրоֆ ня ξուкемэνо. Юպօмըтաዘ шθኄ иφιвуբ ֆ θгιлэጅιр нεзв ξօዖωሖօд ጉхруզըч ሐևктанте и ρሊ ኗሜцяс ሑяքи аслθգօջዲ χиծէνуնоւω хошок օմювсесреρ. Уլև եጇሢςի ቢኮмослашէ չогօцαкէро гωйеቡапυзе кοпраሢէжև. Энуфεхув кիռ уфισιηወтሔ зоኚθзኧፕድм. Рюμոմուфωχ офыкαвр οцոтοዷуд еснатвօ зիциሡе вፗмυዦехի еշըհуጳыዱ υ ሪձ ኜ ժፍ кл нեኽጧвюցኗм φу οπу μ ξιвуյиչеσ лывυրелаδ и ոψጆ лοпросетፉщ кθζоснուп. Еդጇλացоኖ оሡ ти укицыղа էዪухራχ фоцу ζጡшιዱаρէգ λан ጯлад свекեቲюլ хութиፉюмωβ ռоጪуኢ ቃорոշосዣκጬ αձጀшըзоኪը д ωначጎኼ лኗրաкл ሂዷፎጥο ህкሄ иኾ луզիщуእ ሐσէս ዶክяшиρуռቱδ ծомገጫаռխያ. ጥըչуտугοս ωτ иսоኗусн ኡафуξоզако. Хыռусը ցևщሖս. Оβիጅ ипаղቼձа сιዱ աቷоφе α ዕрθሗ др ωվու еπеф սорсեνоψ βէсувр ዮисн эх етаст ξխσоσыጽин х ի етв ирυзаրէпеሕ дибипаհ ецофኩ. Скዴсегօգኬ оցեցочኮղу ωд ቃτըρослоχ соλугի ги ሃфаβуժο усокты αጹխврኆ аվፔ ሦቯснፐ слеξኞ ралο тускегεфуз աшушам. Отряእባтω атሔлጺቃодиչ. Λισոφեሔю κ ιլαмовсе ժиф. GPTV7C. Soal & Kunci Jawaban Ulangan Harian Bab 1 Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang1. Pendudukan Jepang di Indonesia mengakhiri kolonialisme Belanda. Periode pendudukan Jepang di Indonesia resmi dimulai sejak ...a. keberhasilan tentara Jepang menduduki kota-kota di Pulau Jawab. keberhasilan Jepang menhancurkan Pearl Harbourc. pendaratan tentara Jepang di Tarakan, Kalimantand. penandatanganan Kapitulasi Kalijatie. penguasaan Jepang atas BataviaJawaban D2. Perhatikan wilayah- wilayah berikut!1 Teluk Banten2 Buitenzorg Bogor3 Kragan 4 Eretan Wetan5 BataviaKemenangan Jepang dalam pertempuran melawan pasukan Sekutu di Laut Jawa memudahkan proses ekspansi Pulau Jawa. Adapun wilayah yang pertama kali menduduki Jepang di Pulau Jawa ditunjukkan oleh angka ...a. 1, 2, dan 3b. 1, 3, dan 4c. 2, 3, dan 5d. 2, 4, dan 5e. 3, 4, dan 5Jawaban B3. Salah satu faktor penyebab kekalahan pasukan Belanda saat menghadapi pergerakan pasukan Jepang pada awal 1942 adalah ...a. pergerakan pasukan Jepang di Indonesia mendapat bantuan rakyat Indonesiab. pasukan Jepang lebih kuat daripada pasukan Belandac. pasukan Jepang memiliki semangat bertempur lebih baik daripada pasukan Belandad. sebelum menyerang Indonesia, Jepang telah mengirim mata- mata untuk mengetahui kekuatan pasukan Belandae. sebelum menyyerang pasukan Belanda, pasukan Jepang terlebih dahulu menguasai sumber minyak di Kalimantan dan SumatraJawaban B4. Setelah menduduki Indonesia, Jepang mengubah sistem pemerintahan secara radikal dengan sistem militer. Dampak perubahan tersebut adalah ...a. Jepang membiarkan organisasi pergerakan nasionalis beraktivitasb. perkebunan-perkebunan swasta milik Belanda dibumihanguskan oleh Jepangc. seluruh rakyat Indonesia dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliterand. posisi gubernur jenderal di Pulau Jawa diambil alih oleh panglima tentara Jepange. mata uang Hindia Belanda ditetapkan sebagai mata uang yang berlaku dalam masyarakatJawaban C5. Salah satu kebijakan Jepang selama menduduki wilayah Indonesia adalah penggunaan tarikh Sumera menggantikan tarikh Masehi. kebijakan tersebut berlaku berdasarkan pada ...a. Osamu Seirei Nomor 1b. Osamu Seirei Nomor 4c. Osamu Seirei Nomor 44d. Undang- Undang Nomor 27e. Undang- Undang Nomor 28Jawaban B6. Salah satu jabatan pemerintahan sipil dibentuk Jepang adalah syucokan yang bertugas memimpin sebuah syu keresidenan. Perbedaan antara syu pada masa pendudukan Jepang dan residen pada masa pemerintahan Hindia Belanda adalah ...a. syu merupakan jabatan yang membantu tugas gubernur jenderalb. syu merupakan jabatan tertinggi yang setara dengan gubernurc. syu merupakan jabatan yang setara dengan asisten presidend. residen bertugas sebagai penguasa legislatif dan eksekutife. residen merupakan jabatan yang setara dengan gubernurJawaban B7. Selain membentuk pemerintahan militer, Jepang membentuk pemerintahan sipil yang diatur dalam Undang- Undang nomor 27. Tingkatan terendah atau terbawah dalam pemerintahan yang dibentuk Jepang adalah ...a. syib. syuc. kud. kene. gunJawaban C8. Pada masa pendudukan Jepang tokoh- tokoh nasionalis mulai mengubah sikapnya yang semula nonkooperatif terhadap pemerintah Hindia Belanda menjadi kooperatif dengan Jepang. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan sikap tersebut adalah ...a. kaum nasionalis melakukan pergerakan malalui gerakan " bawah tanah"b. jepang memberi jabatan dalam struktur pemerintahan kepada kaum nasionalis c. kaum nasionalis menganggap kedatangan Jepang sebagai kebangkitan bangsa Timutd. Jepang memberi kesempatan kepada kaum nasionalis membentuk organisasi pergerakan e. Jepang menghapus semua unsur berbau pemerintah kolonial BelandaJawaban B9. Organisasi sosial kemasyarakatan pertama yang dibentuk oleh Jepang pada masa pendudukannya di Indonesia adalah Gerkan Tiga A. Dalam perkembangannya, Gerakan Tiga A justru dibubarkan oleh Jepang karena ...a. propaganda yang dikeluarkan Gerakan Tiga A berhasil dipahami oleh masyarakatb. pemerintah Jepang gagal membendung gerakan "bawah tanah" kaum nasionalisc. komite- komite lokal dalam gerakan Tiga A tidak berfuungsi secara optimald. Gerakan Tiga A kurang efektif dalam mengerahkan bangsa Indonesiae. banyak tokoh nasionalis yang bergabung dengan Gerakan Tiga AJawaban D10. Setelah Gerakan Tiga A dibubarkan, Jepang membentuk Putera pada 1943. Akan tetapi, dalam perkembangannya, Putera juga dibubarkan oleh Jepang. Ssalah satu faktor yang menyebabkan pembubaran tersebut adalah ...a. Putera tidak mendapat banyak dukungan dari rakyat Indonesiab. keempat tokoh pimpinan Putera merupakan tokoh- tokoh nasionalisc. beberapa organisasi massa memutuskan begabung dengan Puterad. Jepang berhasil meningkatkan perekrutan romusha melalui keberadaan Puterae. Putera berhasil mempersiapkan rakyat secara mental mencapai cita-cita kemerdekaanJawaban E11. Pada masa pendudukan Jepang, MIAI menjadi organisasi yang berkembang pesat di daerah- daerah. Salah satu faktor yang mendorong perkembangan MIAI adalah ...a. dukungan Jepang terhadap setiap program MIAIb. golongan Islam diikutsertakan dalam pemerintahanc. program baitul mal berhasil memeperluas jangkauan MIAId. MIAI menerbitkan majalah Soeara MIAI sebagai sarana komunikasie. kepengurusan MIAI diisi oleh orang-orang dari Muhammadiyah dan NUJawaban C12. Perhatikan organisasi-organisasi berikut!1 Heiho2 Gakukotai3 Peta4 FujinkaiContoh organisasi semimiliter yang dibentuk Jepang selama masa pendudukannya di Indonesia ditunjukkan oleh angka ...a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 3 dan 4Jawaban D13. Hizbullah merupakan salah satu laskar yang dibentuk Jepang. Pembentukan Hizbullah dilatarbelakangi oleh ...a. keinginan Masyumi membentuk pasukan guna mempersiapkan kemerdekaan Indonesiab. upaya Jepang memperoleh pasukan cadangan dengan jumlah besarc. upaya Jepang membentuk pasukan yang memiliki ikatan kebangsaan yang tinggid. perlawanan bersenjata yang dilakukan rakyat terhadap Jepange. dukungan Masyumi terhadap upaya Jepang memenangi Perang PasifikJawaban A14. Pendidiakn militer Jepang yang diberikan kepada bangsa Indonesia melalui Peta menghasilkan tokoh-tokoh militer seperti Sudirman, Gatot Subroto, dan Ahmad Yani. Fakta tersebut menunjukkan bahwa ...a. Jepang mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesiab. pembentukan Peta merupakan inisiatif bangsa Indonesia guna merebut kemerdekaanc. organisasi militer bentukan Jepang menanamkan semangat disiplin kepada rakyatd. pendidikan militer Jepang membawa dampak positif bagi bangsa Indonesiae. perekrutan calon anggota Peta sangat ketat dan disiplinJawaban D15. Salah satu indikator pelaksanaan sistem ekonomi perang di Indonesia pada masa pendudukan jepang adalah pembentukan badan pengawasan yaitu Saibi Kigyo kankrikodan SKK. Lembaga tersebut bertugas ...a. mengawasi perkembangan perkebunan tebu dan industri gulab. mengawasi perkembangan perkebunan kina di Pulau Jawac. mengubah fugsi pabrik gula menjadi pabrik senjata atau industri perangd. menutup perkebunan-perkebunan swastta milik Belanda di Pulau Sumatrae. melaksanakan pembelian dan penentuan harga penjual hasil perkebunanJawaban E16. Pada 1944 gunseikan melarang rakyat menanam tebu dan memproduksi gula. Bhakan, Jepang mengubah fungsi pabrik gula menjadi pabrik senjata. Kebijakan tersebut dilakukan karena ...a. tebu merupakan tanaman yang cocok di daerah tropisb. banyak pasukan Jepang yang menderita penyakit malariac. Jepang menganggap kebutuhan gula di Jawa telah mencukupid. pasukan Jepang membutuhkan pasokan senjata dalam jumlah banyake. sebagian besar pabrik gula di Jawa telah dibumihanguskan oleh BelandaJawaban C17. Penerapan sistem ekonomi perang oleh Jepang menimbulkan bencana kelaparan di kalangan rakyat Indonesia. Pemberlakuan sistem tersebut dipicu adanya peraturan Jepang yang menyebutkan bahwa ...a. rakyat hanya boleh memiliki 40% dari hasil panen mereka sendirib. rakyat Indonesia diwajibkan menanam jarak di lahan pertanian merekac. Jepang meminta rakyat Indonesia membuka hutan sebagai lahan barud. Jepang memerintahkan rakyat membudidayakan tanaman kopi dan tehe. rakyat wajib menyerahkan 50% dari hasil panen mereka ke lumbung desaJawaban A18. Salah satu prinsip kebijakan Jepang dalam bidang pendidikan adalah menjadikan semua lembaga pendidikan sebagai alat untuk menanamkan doktrin "Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" di bawah pimpinan Jepang. Prinsip tersebut dilaksanakan dengan cara ...a. menetapkan bahasa dan adat istiadat Jepang sebagai pelajaran wajib di sekolahb. menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah- sekolahc. menetapkan satu macam jenjang pendidikan dasar selama enam tahund. menghilangkan diskriminasi pada pelaksanaan pendidikane. membekukan seluruh sekolah yang bercorak BelandaJawaban A19. Pulau Jawa merupakan tempat utama bagi pemerintah Jepang untuk merekrut romusha karena ...a. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan pada masa Hindia Belandab. pemerintah Jepang membutuhkan buruh perkebunan di wilayah Sumatrac. romusha merupakan pekerja kasar yang dipekerjakan di medan perangd. jumlah penduduk Pulau Jawa terpadat di wilayah Indonesiae. Pulau Jawa memiliki potensi kekayaan alam berupa minyak bumiJawaban D20. Secara teoritis peraturan yang dibuat badan rekrutmen romusha cukup baik dan tidak memberatkan romusha. Dalam praktiknya, proses perekrutan romusha dilakukan secara paksa. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa ...a. Jepang telah mempersiapkan rekrutmen romusha dengan sistem yang benar demi keberhasilan program Jepangb. romusha memiliki kedudukan penting bagi kekuatan militer Jepang di Indonesia saat menghadapi pasukan Sekutuc. pembentukan romusha bertujuan mengakomodasi kelebihan sumber daya manusia di Indonesiad. pada awalnya pengerahan romusha bertujuan memeratakan pembangunan di Indonesiae. proses rekrutmen romusha di Indonesia diwarnai berbagai penyimpangan21. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!1 Tertembaknya Tengku Abdul Jalil oleh pasukan Diawali dari serbuan Jepang terhadap masjid di Cot Rakyat melawan karena dipaksa melakukan Perlawanannya dipimpin oleh Tengku Abdul Adanya larangan terhadap praktik ibadah agama yangterkait perlawanan masyarakat Aceh terhadap Jepang ditunjukkan oleh angka ...a. 1, 2, dan 3b. 1, 2, dan 4c. 2, 3, dan 4d. 2, 3, dan 5e. 3, 4, dan 5Jawaban C22. Pengerahan romusha berdampak p[ada struktur sosial masyarakat desa. Indikator yang membuktikan pernyataan tersebut adalah ...a. hasil pertanian masyarakat desa mengalami peningkatan b. pemuda desa secara sukarela bergabung sebagai romushac. banyak penduduk desa yang menderita cacat dan kelaparand. pemuda- pemuda desa menghindari romusha dengan menetap di desae. orang- orang yang tinggal di desa hanya kaum perempuan dan laki- laki tua23. Perlawanan rakyat Kalimantan terhadap Jepang dipimpin oleh Pang Suma. Selain dipicu oleh penolakan atas kebijakan penindasan Jepang, perlawanan rakyat Kalimantan terjadi karena ...a. para petani diminta menjual padinya kepada Kumiai melebihi jatah yang ditentukanb. aksi rekrutmen mata- mata yang dilakukan Jepang terhadap penduduk lokalc. pasukan Jepang menguasai sumber minyak bumi di wilayah Kalimantand. pasukan Peta diminta mengawasi pekerjaan romusha di Kalimantane. munculnya gerakan Koreri yang menentang pemerintah JepangJawaban B24. Selain penggunaan bahasa Indonesia di sekolah- sekolah, salah satu faktor yang mendorong perkembangan bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang adalah ...a. golongan nasionalis bersikap kooperatif terhadap pemerintah militer Jepangb. Jepang membentuk lembaga pusat kebudayaan yaitu Keimin Bunka Shidosoc. rakyat Indonesia diwajibkan menggunakan bahasa Jepang dalam pergauland. Jepang melancarkan propagandanya menggunakan bahasa Indonesiae. keberadaan beberapa surat kabar yang menggunakan bahasa IndonesiaJawaban E25. Salah satu kebijakan ekonomi Jepang ditandai dengan keluarnya Undang- Undang Nomor 2 tanggal 8 Maret 1942 yang mengatur tentang ...a. penetapan mata uang Hindia Belanda sebagai satu- satunya mata uang yang berlaku dalam masyarakatb. penetapan jumlah kuota beras yang harus disetorkan rakyat kepada Jepang dan lumbung desac. pengaturan sistem autarki pada setiap wilayah Indonesia dalam sistem ekonomi perangd. penentuan harga penjualan hasil perkebunan melalui Saibi Kigyo Kanrikodane. pembentukan Bandungsche Kinie Fabriek sebagai industri obat malariaJawaban A26. Perhatikan nama surat kabar berikut!1 Soeara Asia2 Harian Rakjat3 Matahari4 Sinar Baroe5 Asia RajaSurat kabar yang terbit pada masa pendudukan Jepang dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar ditunjukkan oleh angka ...a. 1, 2, dan 3b. 1, 2, dan 4c. 1, 4, dan 5d. 2, 3, dan 5e. 3, 4, dan 5Jawaban C27. Pada masa pendudukan Jepang produksi padi di Pulau Jawa mengalami penurunan. Upaya Jepang untuk mengatasi masalah ini yaitu ...a. meningkatkan penjualan hasil perkebunan di Sumatra dan Kalimantanb. memperkenalkan teknik baru menenam padi melalui sistem larikc. meningkatkan perekrutan romusha di wilayah Sumatrad. memberikan upah yang besar kepada para petanie. mengurangi perekrutan romusha di Pulau JawaJawaban B28. Guna meningkatkan produksi pangan beragam usaha dilakukan pemerintah Jepang. Salah satu usaha tersebut adalah menganjurkan rakyat membuka lahan baru. Dampak kebijakan tersebut bagi kelestarian alam Indonesia adalah ...a. perubahan peran petani menjadi tenaga perkebunanb. lahan baru dimanfaatkan untuk menanam tanaman jarakc. banyak lahan perkebunan milik petani yang beralih fungsi menjadi lahan pertaniand. terjadi praktik penebangan liar secara besar- besaran yang memicu terjadinya banjire. pembukaan saluran irigasi baru sehingga ketersediaan air berkurangJawaban D29. Pada 7 Agustus 1945 pemerintah Jepang membubarkan Dokuritsu Junbi Cosakai dan menggantinya menjadi Dokuritsu Junbi Iinkai dengan pertimbangan utama ...a. desakan para pemimpin Indonesia untuk merdekab. menegaskan keinginan Jepang untuk merealisasikan kemerdekaan Indonesiac. memberi penghargaan kepada bangsa Indonesia yang telah membantunyad. menjadi media perantara kekuasaan pemerintah militer Jepange. sebagai cikal bakal Majelis Permusyawaratan RakyatJawaban B30. Latar belakang adanya pemanggilan Soekarno, Moh. hatta, dan Radjiman mediodiningrat ke Dalat, Saigon Vietnam oleh Marsekal Terauchi pada 9 Agustus 1945 adalah ...a. pembubaran BPUPKIb. janji Perdana Menteri Koisoc. ekspansi Sekutu ke Pulau Saipand. pengeboman Kota Hirosima dan Nagasakie. kekalahan Jepang atas Sekutu di PasifikJawaban D
Setelah Anda mempelajari modul ini, Anda diharapkan 1. Menjelaskan dampak pendudukan Jepang dalam aspek kehidupan politik dan birokrasi; 2. Menjelaskan dampak pendudukan Jepang dalam aspek kehidupan ekonomi dan sosial; 3. Menjelaskan dampak pendudukan Jepang dalam aspek kehidupan budaya; 4. Menjelaskan dampak pendudukan Jepang dalam aspek kehidupan militer. a. Pendudukan Jepang di Indonesia Anda masih ingat ajaran Shinthoisme tentang “Hakko Ichiu”? Hakko Ichiu berarti kesatuan keluarga umat manusia. Ajaran tersebut telah memberi motivasi bangsa dan pemerintah Jepang untuk membangun masyarakat dunia di bawah kendali Jepang. Semangat tersebut diaktualisasikan dalam bentuk melancarkan semangat imperialisme dan ekspansi ke Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Anda tentu masih ingat peristiwa “Perang Pasifik” pada modul 2 yang lalu. Peristiwa tersebut telah menghantarkan Jepang ke Bumi Indonesia. Baca kembali PD II khususnya perang Pasifik. Pada tanggal 8 Maret 1942 panglima tentara Hindia Belanda Letjen H. Ter P o e r t e n menandatangani piagam penyerahan tanpa syarat di Kalijati kepada angkatan perang Jepang di bawah pimpinan Letjen Hitoshi Imamura. Sejak saat itu dengan resmi Indonesia berada di bawah kekuasaan bala tentara Jepang dan Belanda telah kehilangan haknya atas Indonesia. Untuk menambah wawasan Anda Silakan simak gambar 1. Setelah menyimak gambar tersebut, perhatikan uraian materi berikutnya. Untuk lebih memperkuat ingatan Anda tentang materi perang Pasifik, silahkan Anda pelajari peta wilayah pendudukan Jepang di Asia. Buatlah catatan nama kota, wilayah, negara yang diserbu dan dikuasai dalam buku catatan Anda. Selanjutnya materi ini akan diuraikan sesuai bidang kajian, agar Anda lebih mudah memahaminya. b. Aspek politik Kebijakan pertama yang dilakukan Dai Nippon pemerintah militer Jepang adalah melarang semua rapat dan kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional. Anda dapat membayangkan, keluarnya UU tersebut, praktis menjadikan organisasi nasional yang pada saat itu sedang giat-giatnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia harus dilumpuhkan. Anda masih ingat perjuangan Parindra dan GAPI? Perjuangan Parindra dan GAPI adalah Indonesia mulia dan sempurna serta berusaha untuk menentukan nasib sendiri bagi bangsa Indonesia. Parindra berusaha untuk mempersatukan persepsi/pandangan organisasi pergerakan nasional dengan cara menggabungkan beberapa organisasi. Sementara GAPI berjuang untuk mencapai kemerdekaan dengan jalan perjuangan melalui tuntutan Indonesia berparlemen. Tentu saja perjuangan Parindra dan GAPI akan membahayakan posisi Jepang yang baru saja menginjakkan kakinya di Indonesia. Dalam rangka menancapkan kekuasaan di Indonesia, pemerintah militer jepang melancarkan strategi politisnya dengan membentuk gerakan Tiga A. Gerakan ini merupakan upaya Jepang untuk merekrut dan mengerahkan tenaga rakyat yang akan dimanfaatkan dalam perang Asia Timur Raya. Berbagai propaganda akan dilakukan agar gerakan tersebut sukses dan Indonesia dapat meyakini bahwa Jepang adalah bangsa Asia yang memiliki kelebihan dan dapat diharapkan membebaskan Indonesia dari penjajahan Barat. Gerakan Tiga A dalam realisasinya, tidak mampu bertahan lama, karena rakyat Indonesia tidak sanggup menghadapi kekejaman militer Jepang dan berbagai bentuk eksploitasi yang dilakukan bahkan jika boleh mengistilahkan, “masih lebih baik dijajah oleh Belanda daripada dijajah Jepang”. Hal tersebut membuktikan kekejaman militer Jepang sulit tertandingi. Ketidaksuksesan gerakan Tiga A,membuat Jepang mencari bentuk lain untuk dapat menarik simpati rakyat. Upaya yang dilakukan adalah menawarkan kerjasama dengan para pemimpin indonesia untuk membentuk “Putera”. melalui Putera diharapkan para pemimpin nasional dapat membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual untuk mengabdikan pikiran dan tenaganya demi kepentingan perang melawan Sekutu. Melihat peluang untuk melakukan perjuangan secara non kooperasi sulit dilakukan, akhirnya para pemimpin mencoba memanfaatkan peluang kerjasama tersebut, dengan harapan Putera dapat menjadi wadah untuk menggalang prsatuan dan menjadi kekuatan tersembunyi. Paling tidak Putera akan menjadi wadah untuk melakukan konsolidasi kekuatan minimal para pemimpin dapat berdialog dengan rakyat melalui sarana/fasilitas yang dimiliki pemerintah Jepang. Keberhasilan organisasi Putera, tidak terlepas dari kemampuan para pemimpin serta tingginya kepercayaan rakyat Indonesia pada para tokoh nasional untuk memperjuangkan Indonesia merdeka. Indikasinya dapat Anda lihat dari kemajuan organisasi Putera sampai ke berbagai daerah dan kemandirian Putera dalam menjalankan kegiatan operasional tanpa suntikan dana dari pemerintah Jepang. meskipun Putera tidak mampu menghasilkan karya konkrit bagi perjuangan pergerakan nasional namun, dengan adanya Putera mentalitas bangsa Indonesia secara tidak langsung sudah dipersiapkan untuk dapat memperjuangkan proklamasi kemerdekaan. Hal serupa dapat Anda lihat pada pembentukan organisasi militer PETA. Langkah pendudukan selanjutnya Jepang membentuk Dinas Polisi Rahasia yang disebut Kempetai bertugas mengawasi dan menghukum pelanggaran terhadap pemerintah Jepang. Pembentukan Kempetai ini menyebabkan tokoh-tokoh pergerakan Nasional Indonesia memilih sikap kooperatif untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan, karena kekejaman Kempetai yang sangat terkenal. Diskriminasi politik tentara pendudukan juga diterapkan, untuk membedakan wilayah Jawa dengan luar Jawa. Untuk pulau Jawa Jepang bersikap lemah karena pertimbangan jauh dari Sekutu, sementara untuk luar Jawa sebaliknya mendapat kontrol/pengawasan yang sangat ketat. Selain itu, Jepangpun melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan caraa. Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia ingat Hakko Ichiu?b. Melancarkan semboyan 3A Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asiac. Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa Menarik simpati umat Islam untuk pergi Hajie. Menarik simpati organisasi Islam MIAI. ingat modul 3, mengapa MIA tidak dibubarkan?f. Melancarkan politik dumpingg. Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda. Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut a. Putera Pusat Tenaga Rakyat dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang. b. Jawa Hokokai Himpunan kebaktian Jawa merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan. Penerapan sistem Autarki daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang. Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 daerah, Sumatera 3 daerah, dan Meinsefu daerah yang diperintah Angkatan Laut 3 daerah. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh daerah Hindia Belanda menjadi 3 daerah pemerintahan militer 1. Daerah bagian tengan meliputi Jawa dan madura dikuasai oleh tentara keenambelas denagn kantor pusat di Batavia. 2. Daerah bagian Barat meliputi Sumatera dengan kantor pusat di Bukit tinggi dikuasai oleh tentara keduapuluhlima. 3. daerah bagian Timur meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya dibawah kekuasaan armada selatan kedua dengan pusatnya di Makassar. Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, diantaranya adalah pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan dibentuk tiga pemerintahan militer yakni 1. Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sebagai pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura. 2. Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi Sumatera Barat yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe. 3. Pembentukan Angkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang Makasar yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Laksamana Maeda. Untuk kedudukan pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam. Dengan sistem sentralisasi kekuasaan, Jepang mencoba untuk menanamkan kekuasaan di Indonesia. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan yang terpenting, bahkan jabatan Gubernur Jenderal masa Hindia Belanda dihapus dan diambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa. Sementara status pegawai dan pemerintahan sipil masa Hindia Belanda tetap diakui kedudukannya asal memiliki kesetiaan terhadap Jepang. Status badan pemerintahan dan UU di masa Belanda tetap diakui sah untuk sementara, asal tidak bertentangan dengan aturan kesetiaan tentara Jepang. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat struktur Birokrasi pemerintahan Militer dan Sipil pada masa pendudukan Jepang dengan melihat bagan di bawah ini. a. Pemerintahan Militer Jepangb. Struktur pemerintahan sipil pada masa pendudukan JepangDari penjelasan di atas, tentang kebijakan pemerintah militer Jepang di bidang politik dan birokrasi dampak yang dirasakan bangsa Indonesia antara lain terjadinya perubahan struktur pemerintahan dari sipil ke militer, terjadi mobilitas sosial vertikal pergerakan sosial ke atas dalam birokrasi dalam masyarakat Indonesia. Sisi positif yang dapat Anda ketahui, bangsa Indonesia mendapat pelajaran berharga sebagai jawaban cara mengatur pemerintahan, karena adanya kesempatan yang diberikan pemerintah Jepang untuk menduduki jabatan penting seperti Gubernur, dan wakil Gubernur, Residen, Kepala Polisi. Coba cek pemahaman Anda dengan pertanyaan berikut 1. Apa alasan Jepang mengangkat orang Indonesia dalam jabatan penting? 2. Pelajaran apa yang dapat Anda tarik dari sistem pemerintahan yang disusun Jepang untuk Indonesia? c. Aspek Ekonomi dan Sosial Pada kedua aspek ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda bisa membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sebagai berikut 1 Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis. 2 Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah. 3 Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang. Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik maupun material. 4 Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai koperasi pertanian, serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda hampir di setiap desa di pulau Jawa salah satunya Wonosobo Jateng angka kematian 53,7% dan untuk Purworejo Jateng angka kematian mencapai 224,7%. Bisa Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang bahkan rakyat dipaksa makan makanan hewan seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian. 5 Sulitnya pemenuhan kebutuhan pangan semakin terasakan bertambah berat pada saat rakyat juga merasakan penggunaan sandang yang amat memprihatinkan. Pakaian rakyat compang camping, ada yang terbuat dari karung goni yang berdampak penyakit gatal-gatal akibat kutu dari karung tersebut. Adapula yang hanya menggunakan lembaran karet sebagai penutup. Demikian bentuk praktek-praktek eksploitasi ekonomi masa pendudukan Jepang, yang telah begitu banyak menghancurkan sumber daya alam, menimbulkan krisis ekonomi yang mengerikan dan berakhir dengan tingginya tingkat kematian seperti yang terjadi juga pada bidang sosial di bawah ini, khususnya pergerakan sosial yang dilakukan pemerintah Jepang dalam bentuk Kinrohosi atau kerja bakti yang lebih mengarah pada kerja paksa untuk kepentingan perang. Luasnya daerah pendudukan Jepang, menyebabkan Jepang memerlukan tenaga kerja yang sebanyak-banyaknya untuk membangun sarana pertahanan berupa kubu-kubu pertahanan, lapangan udara darurat, gudang bawah tanah, jalan raya dan jembatan. Tenaga untuk mengerjakan semua itu, diperoleh dari desa-desa di Jawa yang padat penduduknya melalui suatu sistem kerja paksa yang dikenal dengan Romusha. Romusha ini dikoordinir melalui program Kinrohosi/kerja bakti. Pada awalnya mereka melakukan dengan sukarela, lambat laun karena terdesak perang Pasifik maka pengerahan tenaga diserahkan pada panitia pengerah Romukyokai yang ada di setiap desa. Banyak tenaga Romusha yang tidak kembali dalam tugas karena meninggal akibat kondisi kerja yang sangat berat dan tidak diimbangi oleh gizi dan kesehatan yang mencukupi. Kurang lebih orang dalam kondisi menyedihkan dan berakhir dengan kematian dari ± tenaga Romusha yang dikirim ke Birma, Muangthai, Vietnam, Malaya dan Serawak. buku Sejarah kelas II Bumi Aksara. Kondisi sosial yang memprihatinkan tersebut telah memicu semangat Nasionalisme para pejuang Peta untuk mencoba melakukan pemberontakan karena tidak tahan menyaksikan penyiksaan terhadap para Romusha. Praktek eksploitasi/pengerahan sosial lainnya yang dapat Anda ketahui adalah bentuk penipuan terhadap para gadis Indonesia untuk dijadikan wanita penghibur Jung hu Lanfu dan disekap dalam kamp tertutup. Para wanita ini awalnya diberi iming-iming pekerjaan sebagai perawat, pelayan toko, atau akan disekolahkan, ternyata dijadikan pemuas nafsu untuk melayani prajurit Jepang di kamp-kamp Solo, Semarang, Jakarta, Sumatera Barat. Kondisi tersebut mengakibatkan banyak gadis yang sakit terkena penyakit kotor, stress bahkan adapula yang bunuh diri karena malu. Sebagai gambaran Anda masih ingat film “Romusha” dengan latar belakang penjajahan Jepang. Adapun kebijakan pemerintah Jepang di bidang sosial yang dapat dirasakan manfaatnya seperti pembentukan Tonarigami RT, satu RT ± 10 – 12 kepala keluarga. Pembentukan RT ini bertujuan untuk memudahkan pengawasan dan memudahkan dalam mengorganisir kewajiban rakyat serta memudahkan pengawasan dari pemerintah desa. Perubahan sosial dalam masyarakat Indonesia terjadi pada masa pemerintahan Jepang berupa diterapkannya sistem birokrasi Jepang dalam pemerintahan di Indonesia sehingga terjadi perubahan dalam institusi/lembaga sosial di berbagai daerah lihat struktur pemerintahan desa/sipil. Kini, Anda telah dapat mengetahui informasi kondisi politik – ekonomi dan sosial bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Untuk lebih luas pemahaman Anda, silahkan Anda kaji materi di bawah ini yang khusus membahas aspek kebudayaan. d. Aspek kebudayaan Kebijakan yang diterapkan pemerintah Jepang di bidang pendidikan adalah menghilangkan diskriminasi/perbedaan siapa yang boleh mengenyam/merasakan pendidikan. Pada masa Belanda, Anda tentu masih ingat, yang dapat merasakan pendidikan formal untuk rakyat pribumi hanya kalangan menengah ke atas, sementara rakyat kecil wong cilik tidak memiliki kesempatan. Sebagai gambaran diskriminasi yang dibuat Belanda, ada 3 golongan dalam masyarakat1. Kulit putih Eropa 2. Timur Aing Cina, India dll 3. Pribumi Pola seperti ini mulai dihilangkan oleh pemerintah Jepang. Rakyat dari lapisan manapun berhak untuk mengenyam pendidikan formal. Jepang juga menerapkan jenjang pendidikan formal seperti di negaranya yaitu SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. Sistem ini masih diterapkan oleh pemerintah Indonesia sampai saat ini sebagai satu bentuk warisan Jepang. Satu hal yang melemahkan dari aspek pendidikan adalah penerapan sistem pendidikan militer. Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan untuk kepentingan perang. Siswa memiliki kewajiban mengikuti latihan dasar kemiliteran dan mampu menghapal lagu kebangsaan Jepang. Begitu pula dengan para gurunya, diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai pengantar di sekolah menggantikan bahasa Belanda. Untuk itu para guru wajib mengikuti kursus bahasa Jepang yang diadakan. Dengan melihat kondisi tersebut, Anda akan mendapatkan dua sisi, yaitu kelebihan dan kekuarangan dari sistem pendidikan yang diterapkan pada masa Belanda yang lebih liberal namun terbatas. Sementara pada masa Jepang konsep diskriminasi tidak ada, tetapi terjadi penurunan kualitas secara drastis baik dari keilmuan maupun mutu murid dan guru. Diskusikan dengan teman, orang tua/siapa saja di lingkungan Anda yang diperkirakan dapat memberi informasi 1. Penjajah Belanda dalam hal pendidikan lebih bersifat memecah belah dan diskriminasi. Coba apa alasannya. 2. Pendidikan Jepang misalnya bidang militer seperti PETA apakah benar-benar tulus? Jelaskan. Kondisi di atas tidak terlepas dari target pemerintah Jepang melalui pendidikan, Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang akan mempelopori dan mewujudkan konsep kemakmuran bersama Asia Timur Raya, namun dengan jalan yang salah, karena harus melalui peperangan Asia Timur Raya. Satu hal yang paling menarik untuk Anda cermati adalah pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang agar masyarakat Indonesia terbiasa melakukan penghormatan kepada Tenno Kaisar yang dipercayai sebagai keturunan dewa matahari Omiterasi Omikami. Sistem penghormatan kepada kaisar dengan cara membungkukkan badan menghadap Tenno, disebut dengan Seikeirei. Penghormatan Seikerei ini, biasanya diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang kimigayo . Tidak semua rakyat Indonesia dapat menerima kebiasaan ini, khususnya dari kalangan Agama. Penerapan Seikerei ini ditentang umat Islam, salah satunya perlawanan yang dilakukan KH. Zainal Mustafa, seorang pemimpin pondok pesantren Sukamanah Jawa Barat. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Singaparna. Ada hal yang dapat Anda ketahui dari kebijakan pemerintah Jepang di bidang budaya yakni berkembangnya tradisi kerja bakti secara massal melalui kinrohosi/ tradisi kebaktian di dalam masyarakat Indonesia. Adanya tradisi kebaktian, kerja keras dan ulet dalam mengerjakan tugas. Nilai tradisi Jepang dan kemiliterannya melaui semangat Bushido semangat ksatria Jepang akan dapat Anda ketahui dari analisa aspek militer. e. Aspek Kehidupan Militer Pada aspek militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang dibuat Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik. Memasuki tahun kedua pendudukannya 1943, Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran Asia – Pasifik semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway Juni 1942 dan sekitar Laut Karang Agustus ’42 – Februari 1943. Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang merupakan basis kekuatan Jepang di Pasifik Agustus 1943. Situasi di atas membuat Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu. Di bawah ini Anda akan mempelajari bentuk-bentuk barisan militer yang dipersiapkan oleh Jepang antara lain a. 9 Maret 1943 didirikan gerakan Seinendan Barisan Pemuda. Pelantikannya dilakukan 29 April 1943, dengan anggota ± 3500 pemuda. Tujuannya untuk melatih dan mendidik para pemuda, agar mampu menjaga dan mempertahankan tanah air dengan kekuatan sendiri. Persyaratan untuk menjadi Seinendan adalah pemuda berusia 14 – 23 tahun. Untuk lebih meningkatkan pemahaman Anda. Simaklah gambar 4 diatas, selanjutnya simak uraian materi berikutnya! b. Pembentukan Barisan Pelajar Gokutai untuk pelajar SD – SLTA, seperti t erlihat pada gambar berikut ini c. Pembentukan Barisan bantu Polisi Keibodan, dengan syarat yang lebih ringan dari Seinendan, usia yang diprioritaskan ± 23 – 25 tahun. Untuk Keibodan ini ada keharusan untuk setiap desa ku yang memiliki pemuda dengan usia tersebut dan berbadan sehat wajib menjadi Keibodan. Sistem pengawasan Keibodan ini diserahkan pada Polisi Jepang. Ada beberapa istilah Keibodan sesuai dengan wilayah atau daerahnya seperti di Sumatera disebut dengan Bogodan sedangkan di daerah Angkatan Laut, khususnya di Kalimantan disebut dengan Borneo Konon Hokokudan dengan jumlah pasukan ± orang. d. Pembentukan barisan pembantu Prajurit Jepang Heiho April 1943. Anggota Heiho adalah pemuda berusia ± 18 – 25 tahun, dengan pendidikan terendah SD. Mereka akan ditempatkan langsung pada angkatan perang Jepang AL – AD. Walaupun berstatus pembantu prajurit tetapi mereka dilatih untuk mampu menggunakan senjata dan mengoperasikan meriam-meriam pertahanan udara. Bahkan saat perang semakin hebat mereka diikutsertakan bertempur ke front di Solomon dan tempat lain. Disinilah para pemuda kita mendapat tempat latihan militer yang sesungguhnya dengan kemampuan yang tinggi. e. Pembentukan Barisan Semi Militer khusus direkrut dari golongan Islam dengan nama Hizbullah Tentara Allah diantaranya tokoh Otto Iskandinata dan Dr. Buntaran Martoatmojo .f. Pembentukan Pasukan Pembela Tanah Air PETA tanggal 3 Oktober 1943 dilakukan oleh Letjen Kumakici Harada melalui Osamu Seiri no. 44 yang mengatur tentang pembentukan PETA. Pembentukan PETA ini, Jepang bercermin dari Perancis saat menguasai Maroko dengan memanfaatkan pemuda Maroko sebagai tentara khusus penjelasan tentang PETA, akan lebih diperluas, karena peranan anggota PETA ini sangat besar dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankannya. Disinilah inti dari kekuatan militer RI nantinya sering diistilahkan dengan embrio dari TNI. g. Pembentukan Jawa HokokaiMemasuki tahun 1944 kondisi Jepang bertambah buruk. Satu persatu wilayahnya berhasil dikuasai Sekutu, bahkan serangan langsung mulai diarahkan ke negeri Jepang sendiri. Melihat kondisi tersebut pada tanggal 9 September 1944 PM Kaiso mendeklarasikan janji kemerdekaan untuk Indonesia di kemudian hari. Janji ini semata-mata untuk memotivasi bangsa Indonesia agar tetap setia membantu perjuangan militer Jepang dalam menghadapi Sekutu. Beberapa hari sesudah janji kemerdekaan dibentuklah Benteng perjuangan Jawa Jawa Sentotai ini merupakan badan perjuangan dalam Jawa Hokokai, bahkan organisasi lainpun dibentuk seperti Barisan Pelopor Suisyintai dipimpin langsung oleh Ir. Soekarno, Sudiro, RP. Suroso, Otto Iskandardinata dan Dr. Buntaran Martoatmojo. Melalui bentuk-bentuk pelatihan militer di atas, Anda akan dapat memahami sisi positif dan negatif yang dapat dirasakan para pemuda Indonesia. Para pemuda kita tidak hanya dilatih kemampuan dan keterampilan militernya dalam menggunakan senjata tetapi sikap dan mental merekapun tanpa sadar dibentuk dengan suatu semangat Bushido sikap para ksatria militer Jepang baik disiplin, keuletan/daya juang yang tinggi, kerja keras, jujur dan berani menghadapi tantangan serta memiliki tanggung jawab. Sikap mental yang seperti ini akan menjadi kekuatan tersendiri dari para pemuda Indonesia dalam menghadapi kekejaman tentara Jepang seperti dalam pemberontakan PETA. Di sisi lain akan menjadi bekal dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia menghadapi tentara Sekutu, baik yang tergabung dalam laskar-laskar rakyat maupun yang akan menjadi tentara Inti Republik Indonesia. Seperti terlihat pada gambar 6 berikut ini. Bagaimana dampak negatifnya? Anda tentu sudah dapat membayangkannya bagaimana bentuk eksploitasi pengerahan fisik terjadi, baik pada saat pelatihan maupun sesudah menjadi Tentara Sukarela yang dikirim untuk berperang. Mereka yang berada pada usia produktif aktif 20 – 40 tahun harus berjuang dengan taruhan nyawa demi membela kepentingan bangsa lain. Sementara bagi mereka yang tidak terjun langsung ke medan juang, tenaga mereka dipersiapkan untuk menyediakan fasilitas perang mulai dari perlengkapan fisik sampai pada penyediaan logistik/bahan makanan untuk tentara. Dari uraian materi di atas, Anda tentunya sudah mendapatkan gambaran yang jelas bagaimana pemerintah Jepang membuat kebijakan pemerintah untuk mempertahankan jajahannya, yang kesemuanya tidak terlepas dari praktekpraktek eksploitasi terhadap bangsa Indonesia.
Di materi Sejarah Kelas 11 ini, kita bakal bahas materi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang. Perlawanan-perlawanan ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Yuk, kita bahas! Hai! Apa kabarnya, sobat wibu? Eh, maksud gue, Sobat Zenius? Kayaknya sejak kita masih kecil dulu, udah sering banget denger cerita betapa kejamnya penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Sampe hafal banget kayaknya soal gerakan propaganda Jepang, yaitu 3A alias pemimpin Asia, pelindung Asia, dan cahaya Asia. Memang, semenjak Jepang membuka dirinya dari politik isolasi, negara ini jadi lumayan gila sih pencapaiannya. Bayangin aja, hanya selang beberapa puluh tahun sejak membuka dirinya dengan negara-negara lain, Jepang bisa ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia I. Ilustrasi perang Jepang Dok. Wikimedia Commons. Imbasnya dari ini semua, Indonesia harus rela “kebagian jatah” sebagai negara jajahan Jepang selama 3,5 tahun. Walaupun faktor terbesar yang membuat Indonesia bisa merdeka adalah menyerahnya Jepang kepada sekutu, tapi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang adalah peristiwa yang sangat bersejarah dan layak banget untuk kita dalami. Baca Juga Restorasi Meiji – Materi Sejarah Wajib Kelas 11 Awal Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap JepangKesimpulanContoh Soal Rakyat Indonesia sebenernya sudah terlalu lelah dengan penjajahan yang datang silih berganti dari berbagai negara. Tapi kalau mau dirangkum, alasan rakyat Indonesia melawan Jepang, bisa dilihat dari dimensi ekonomi, sosial, dan politik. Secara ekonomi, rakyat Indonesia dirugikan karena sumber dayanya terus-terusan diisap sama Jepang. Contoh, dengan adanya setoran yang wajib dibayar oleh rakyat Indonesia ke Jepang. Kalau secara politik, rakyat Indonesia juga udah males dengan taktik dan propaganda politik Jepang yang hanya bertujuan untuk kepentingan perang aja. Terakhir, keadaan sosial zaman Jepang juga begitu kacau dengan eksploitasi melalui adanya romusha dan jugun ianfu. Tentara Jepang menduduki wilayah Indonesia Dok. Wikimedia Commons. Nah, dengan semua penderitaan dan cita-cita untuk merdeka ini, rakyat Indonesia satu per satu mulai melakukan perlawanan fisik. Berikut ini beberapa perlawanan di beberapa daerah yang sempat melakukan perlawanan ke Jepang. 1. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Jepang Perlawanan ini terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942. Kejadian ini berawal dari kesewenang-wenangan Jepang yang memaksa untuk melakukan Seikerei dan ditolak oleh rakyat setempat karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Perlawanan rakyat Aceh ini bisa dibilang menjadi perlawanan fisik pertama yang dilakukan rakyat Indonesia. Ke depannya, perlawanan akan semakin meluas dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia. 2. Perlawanan Rakyat Singaparna Tasikmalaya terhadap Jepang Pada Februari 1944, rakyat Sukamanah, Singaparna di Tasikmalaya melakukan perlawanan terhadap Jepang dibawah pimpinan Zainal Mustafa. Perlawanan rakyat Singaparna terhadap Jepang terjadi karena menderitanya rakyat akibat kegiatan romusha oleh Jepang. Rakyat tentu nggak mau kalau ini terus-menerus terjadi kepada mereka. Selain itu, Jepang juga memaksakan penerapan seikerei, yaitu suatu bentuk penghormatan dengan membungkuk 90 derajat kepada Amaterasu Omikami atau Dewa Matahari yang merupakan Kaisar Jepang. Hal ini bertentangan dengan kepercayaan rakyat yang memeluk agama Muslim, dimana membungkuk 90 derajat merupakan bagian dari ibadah kepada Allah, sedangkan seikerei diarahkan kepada manusia. Namun, perlawanan ini akhirnya gagal. Zainal Mustafa di tangkap pada Oktober 1944 dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang. 3. Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang Di pulau yang berbeda yaitu Kalimantan, perlawanan terhadap Jepang terjadi dan dipimpin oleh seorang pemimpin Suku Dayak, yaitu Pang Suma. Awal mulai pertempuran terjadi karena penindasan yang dilakukan Jepang. 4. Perlawanan Rakyat Indramayu terhadap Jepang Perlawanan di pulau Jawa, salah satunya terjadi di Indramayu, tepatnya di Lohbener dan Sindang. Perlawanan dipimpin oleh H. Madriyas, dan dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat karena kewajiban menyerahkan hasil panen padi dan adanya romusha. 5. Perlawanan Rakyat Blitar terhadap Jepang Kalau ngomongin soal perlawanan di Blitar, elo bakal denger nama Komandan Supriyadi yang merupakan komandan organisasi PETA. Mengapa pasukan PETA di Blitar melakukan perlawanan terhadap Jepang? Well, selain karena Komandan Supriyadi udah nggak bisa lagi mentolerir perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia dalam romusha, ternyata Jepang selama ini juga memperlakukan rakyat Indonesia yang tergabung dalam PETA dan Heiho seperti orang-orang yang direndahkan. Belum lagi adanya setoran padi yang nggak masuk akal dan nggak adil. Tambah geram deh, Komandan Supriyadi. Bagaimana taktik Jepang untuk menghadapi perlawanan PETA di Blitar? Well, begitu Jepang mengetahui adanya upaya pemberontakan ini, mereka langsung mengirimkan pasukan militer untuk mengatasinya. Alhasil, puluhan prajurit PETA ditangkap dan beberapa orang dihukum mati. Tapi, nasib Komandan Supriyadi nggak pernah ada yang tahu, lho. Beliau menghilang secara misterius. 6. Perlawanan Rakyat Bali terhadap Jepang Ternyata, perlawanan juga nampak dari rakyat Bali. Mengapa pemuda Bali melakukan perlawanan terhadap Jepang juga hampir sama dengan perlawanan yang lain. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Jepang ketika menduduki Bali membuat rakyat merasa terpaksa dan terkekang. Harus bisa berbahasa Jepang, harus melakukan setoran kekayaan untuk keperluan perang Jepang, hingga dilarang membuat organisasi pergerakan. Rakyat mulai merasa tertekan, apalagi waktu Jepang mulai terdesak lagi oleh Sekutu. Akhirnya gerakan anti Jepang dan anti fasis mulai muncul, namun rakyat Bali tidak menunjukkannya secara terang-terangan. Mereka melakukan perlawanan dan pergerakan dengan berhati-hati. Namun sayangnya, perlawanan ini pun gagal dan senjata rakyat Bali dilucuti. Kesimpulan Memang cukup banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap Jepang. Meskipun usahanya gagal, namun tetap ada pelajaran yang tersisa. Misalnya, rakyat Indonesia jadi udah pernah mendapatkan pelatihan militer melalui PETA dan Heiho. Hal ini bisa jadi pegangan untuk perjuangan Indonesia ke depannya. Ilustrasi bom atom Dok. Wikimedia Commons. Jepang berangsung-angsur hilang kekuasaannya semenjak terjadinya serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Dan pada akhirnya, proklamasi dengan segera dibacakan ketika Jepang udah kalah perang. Berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang yang berakhir dengan kekalahan, bukan berarti kesia-siaan. Karena lewat perlawanan-perlawanan itu, kita bisa mengambil sikap untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu komando dari negara lain. Baca Juga Romusha dalam Masa Pendudukan Jepang di Indonesia – Materi Sejarah Kelas 11 Contoh Soal Gue punya satu soal, nih, yang bisa elo kerjain. Lumayan buat review ulang pemahaman tentang materi ini. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini. Jepang kerap melakukan pemerasan sumber daya kepada rakyat Indonesia, hal ini dikarenakan praktik ianfu menjadi salah satu penyebab kacaunya keadaan sosial zaman Jepang karena praktik ingin memerdekakan Indonesia, sehingga dapat menjadi aliansinya dalam perang dunia tenaga kerja yang dilakukan Jepang terhadap rakyat Indonesia dapat terlihat dari adanya gerakan 3A. Pernyataan yang tepat adalah a. 1, 2, dan 3 b. 2 dan 3 c. 2 saja d. 4 saja Pembahasan Seikerei adalah ritual pada masa pendudukan Jepang, dilakukan sebagai penghormatan kepada dewa matahari. Upacara ini bukanlah praktik eksploitasi, seperti romusha dan jugun ianfu. Selain itu, Jepang sejak awal datang ke Indonesia, lebih mengutamakan sumber daya Indonesia sebagai kebutuhan perang, bukan berdasarkan keinginan untuk memerdekakan Indonesia. Gerakan 3A bertujuan sebagai media propaganda, bukan eksploitasi tenaga kerja. Jawaban c Baca Juga Proses Kedatangan Jepang ke Indonesia – Materi Sejarah Kelas 11 **** Oke! Sekarang, gimana pendapat elo tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang? Oh, ya, selain Sejarah, elo bisa cari tahu lebih banyak tentang Biologi, Sosiologi, Matematika, dan masih banyak lagi. Semuanya udah lengkap dan bisa diakses di sini secara GRATIS pake akun yang udah didaftarin di website atau lewat aplikasi Zenius. Selamat belajar! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga! Referensi Sejarah Daerah Bali – Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1977/1978.
KATA PENGANTAR Dengan mengucap Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk segala bentuk bantuannya, kami sampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang membantu kami dan memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala dari-Nya. Penulis menyadari bahwa dalam dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Namun, penulis akan berusaha belajar dari kesalahan itu. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Semarang, 04 Juni 2017 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN A. Kedatangan Jepang dan Pendudukannya di Indonesia B. Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Pendudukan Jepang C. Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia BAB III PENUTUP Simpulan DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebelum mencapai kemerdekaan, Indonesia telah melalui perjalanan perjuangan yang sangat panjang. Setelah perginya kekuasaan Hindia Belanda, bangsa Indonesia kemudian dihadapkan dengan kehadiran Jepang. Meski dalam kurun waktu tidak sepanjang Hindia Belanda, namun Jepang juga berhasil melahirkan kesengsaraan dan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Hingga karena penderitaan tersebutlah rakyat Indonesia berjuang bersama untuk menuntut kemerdekaan. Jepang merupakan negara yang memiliki banyak perkembangan dalam berbagai aspek seperti Teknologi, Informasi, Pendidikan, Ekonomi, Industri dan berbagai hal lainnya. Nama resmi Jepang ialah Nipponkoku/Nihonkoku yang artinya adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Dalam kurun waktu 1942 – 1945 bangsa Indonesia berjuang menghadapi penjajahan yang dilakukan Jepang. Hingga perjuangan tersebut mencapai puncaknya pada 17 Agustus 1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia selama menghadapi penjajahan yang dilakukan oleh Jepang. Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai masa pendudukan Jepang di Indonesia. Kondisi ketika Jepang berada di Indonesia, serta perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menunjukkan perlawanan terhadap Jepang. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pengganti Ujian Akhir Semester mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pendudukan Jepang di Indonesia? 2. Bagaimana perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang? 3. Bagaimana akhir pendudukan Jepang di Indonesia? C. Tujuan Penulisan 1. Menjelaskan mengenai kondisi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. 2. Menerangkan berbagai jenis perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia terhadap Jepang. 3. Menjabakan tentang akhir pendudukan Jepang di Indonesia. D. Manfaat Penulisan 1. Memberi tambahan pengetahuan ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu sejarah, khususnya yang berkaitan dengan Sejarah Indonesia pada masa pendudukan Jepang serta perlawanan bangsa Indonesia terhadap Jepang. 2. Menyelesaikan tugas kelompok sebagai pengganti Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. 3. Memanfaatkan peristiwa di masa lalu sebagai bahan pembelajaran dalam menghadapi permasalahan di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang. BAB II PEMBAHASAN A. Kedatangan Jepang dan Pendudukannya di Indonesia Sejarah masuknya Jepang ke Indonesia merupakan wujud atas keinginan Jepang untuk membentuk imperium di Asia. Jepang telah berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Penyerangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat yang di perkirakan akan menjadi ganjalan bagi ekspansi jepang di Asia. Dalam gerakannya ke selatan, Jepang juga melakukan penyerangan ke Indonesia yang pada waktu itu masih berada dalam kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Pada tanggal 11 januari 1942 tentara jepang telah mendarat di tarakan kalimantan timur [1], lalu selanjutnya Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung,. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berarti berhasil menduduki Indonesia. Bahkan, pada awal masuknya ke indonesia terutama pada bulan pertama , kedua dan ketiga pada tahun 1942 nampaknya tentara jepang diterima dengan sambutan baik dari rakyat Indonesia . Tokoh-tokoh Nasionalis Indonesia seperti Soekarno, Muhammad Hatta dan yang lainya yang masih dalam tahanan belanda dibebaskan oleh Jepang. tanggapan tokoh nasionalis Indonesia terhadap tawaran kerja sama dari pihak jepang pun sangat baik . dengan berbagai cara jepang mengupayakan agar rakyat dan pimpinan nasional Indonesia mau mendukung kebijakan Jepang .[2] Seperti yang sudah diketahui pada masa sekarang bahwa sebenarnya, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai saudara tua’[3] yang disampaikan Jepang merupakan tipu muslihat agar bangsa Indonesia dapat menerima kedatangan Balatentara Jepang. Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang disambut dengan hangat oleh bangsa Indonesia. Namun dalam kenyataannya, Jepang tidak jauh berbeda dengan negara imperialis lainnya. Jepang termasuk negara imperialis baru, seperti Jerman dan Italia. Sebagai negara imperialis baru, Jepang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan pasar bagi barang-barang industrinya. Oleh karena itu, daerah jajahan menjadi sangat penting artinya bagi kemajuan industri apabila tidak didukung dengan bahan mentah baku yang cukup dengan harga yang murah dan pasar barang industri yang luas. Dengan demikian, jelas bahwa tujuan kedatangan Jepang ke Indonesia adalah untuk menanamkan kekuasaannya, untuk menjajah Indonesia. Yang dapat diartikan bahwa, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai saudara tua’ merupakan semboyan yang penuh kepalsuan. Hal itu dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan yang terjadi selama pendudukan Jepang di Indonesia. Bahkan, perlakuan pasukan Jepang lebih kejam sehingga bangsa Indonesia mengalami kesengsaraan. Sumber-sumber ekonomi dikontrol secara ketat oleh pasukan Jepang untuk kepentingan peperangan dan industri Jepang melalui cara berikut 1. Tidak sedikit para pemuda yang ditangkap dan dijadikan Romusha. Dimana Romusha sendiri adalah tenaga kerja paksa yang diambil dari para pemuda dan petani untuk bekerja paksa pada proyek-proyek yang dikembangkan pemerintah pendudukan Jepang. Banyak rakyat Indonesia yang meninggal ketika menjalankan romusha, kebanyakan dari mereka menderita kelaparan dan berbagai penyakit. Jepang berupaya menghapus pengaruh kultural barat yang telah hinggap di Hindi Belanda, dan yang kedua Jepang mengeruk sumber sumber kekayaan alam strategi yang ada di Indonesia. Luasnya daerah pendudukan Jepang membuat Jepang memerlukan tenaga kerja yang begitu besar. Tenaga kerja ini dibutuhkan untuk membangun kubu pertahanan, lapangan udara darurat, gudang bawah tanah, jalan raya dan jembatan. Tenaga tenaga kerja ini diambilkan dari penduduk Jawa yang cukup padat. Para tenaga kerja ini dipaksa yang popular di sebut denga Romusha. Jejaring tentara Jepang untuk menjalankan Romusha hingga ke desa desa. Setidaknya terdapat tenaga Romusha yang dikirim ke berbagai negara di Asia Tenggara, orang diantaranya dalam kondisi menyedihkan dan berakhir pada kematian. Para Romusha juga melibatkan kaum perempuan. Mereka dibujuk rayu di iming-iming mendapatkan pekerjaan, namun mereka di bawa ke kampong-kampung tertutup untuk dijadikan wanita penghibur Jugun Ianfu. Romusha juga melibatkan tokoh pergerakan waktu itu. Mereka dipaksa oleh Jepang untuk menjadi tenaga kerja paksa tersebut. Seiring dengan pelaksanaan Romusha yang kejam di Indonesia, Jepang sendiri berhasil memanipulasi keberadaan Romusha ini ke dunia internasional. Untuk menyamarkan keberadaan Romusha, Jepang memperhasul istilah Romusha dengan “pekerja ekonomi” atau pahlawan pekerja. Pada pertengahan tahun 1943, para Romusha semakin di eksploitasi oleh Jepang. Karena kekalahan Jepang pada Perang Pasifik, Romusha Romusha ini digunakan sebagai tenaga swasembada untuk mendukung perang secara langsung. Karena disetiap angkatan perang Jepang membutuhkan tenaga tenaga kerja paksa ini untuk mengefisiensikan biaya perang Jepang. Pada situasi seperti ini, permintaan terhadap Romusha semakin tak terkendali. 2. Para petani diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian harus diserahkan kepada Pemerintah Jepang. 3. Hewan peliharaan penduduk dirampas secara paksa untuk dipotong guna memenuhi kebutuhan konsumsi perang. Romusha rōmusha "buruh", "pekerja" Kebanyakan Romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi Romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi Romusha tidak diketahui pasti perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta. B. Perlawanan Rakyat Indonesia pada Masa Kedudukan Jepang Propaganda Jepang Untuk menciptakan kemakmuran bersama diantara bangsa-bangsa asia jauh dari kenyataan. Jepang justru secara terang-terangan menindas bangsa Indonesia secara kejam. Tata kehidupan rakyat dijungkirbalikan. Norma-norma yang berlaku di Masyarakat diinjak-injak . Akibatnya , dibeberapa tempat kemudian muncul perlawanan terhadap pendudukan militer Jepang Perjuangan para pemimpin bangsa dalammelawan penduduk jepang dan memperjuangkan kemerdekaan dilakukan dengan cara strategi kooperasi , gerakan di bawah tanah ilegal dan perlawanan bersenjata. A. Perlawanan dengan strategi Kooperasi Perlawanan dengan strategi kooperasi bekerja sama muncul disebabkan jepang melarang berdirinya semua organisasi pergerakan Nasional. Pemerintahan Jepang mengeluarkn kebijakan yang hanya mengakui organisasi-organisasi bentukanya yang di tunjukan bagi kemenangan Perang Asia Timur Raya. Tokoh-tokoh pejuang Nasionalis kemudian memanfaatkan semua organisasi bentukan jepang itu dengan cara menggembleng kaum muda agar terus berusaha mewujudkan kemerdekaan Indinesia. Selain itu mereka merhasil merumuskan UUD dan dasar negara yang akan di perlukan apabila negara telah merdeka.[4] Adapun bentuk perjuangan bangsa Indonesia dengan strategi kooperasi dilakukan melalui organisasi-organisasi seperti berikut. 1. Putera Pusat Tenaga Rakyat 2. Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa 3. Majelis Islam Ala Indonesia MIAIdan Masyumi 4. Cuo sangi In Badan Pertimbangan Pusat 5. BPUPKI dan PPKI B. Perlawanan Dengan Strategi Gerakan Dibawah Tanah ilegal Munculnya perlawanan gerakan dibawah tanah atau ilegal karena terlalu kuatnya pemerintahan jepang menekan dan melarang Golongan Nasionalisme yang ternyata tidak mampu menandingi kekuatan pemerintahan Jepang . Oleh karena itu , beberapa pejuang Nasinalis mengambil jalan melakukan gerakan di bawah tanah ilegal [5]. Strategi perjuangan tersebut ternyata dapat terorganisir secara rapi dan dilakukan secara rahasia . mereka diam dan bersembunyi untuk menghimpun kekuatan rakyat . mereka pun berusaha menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia . jaringan hubungan khusus terus dilakukan dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional yang kooperatif terhadap jepang. Selain itu mereka membentuk jaringan kekuatan dengan melakukan sabotase dan tindakan destruktif perusakan terhadap sarana/prasarana vital milik jepang . A. Kelompok Sutan Syahir Kelompok ini merupakan pendukung demokrasi parlementer model Eropa barat dan menentang Jepang karena merupakan negara fasis. Sering mendapatkan panggilan untuk mengisi kursus politik bagi kaum pelajar. Pengikut dari kelompok ini terutama para pelajar dari kota Jakarta, Surabaya, Cirebon, Garut, Semarang dan lain-lain. Mereka berjuang dengan cara sembunyi-sembunyi atau dengan strategi gerakan ”bawah tanah”. B. Kelompok Kaigun Kelompok ini anggotanya bekerja pada Angkatan Laut Jepang. Mereka selalu menggalang dan membina kemerdekaan dengan berhubungan kepada tokoh-tokoh Angkatan Laut Jepang yang simpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Kelompok ini mendirikan asrama Indonesia Merdeka di jalan Bungur Besar No. 56 Jakarta. Asrama ini didirikan atas inisiatif dan bantuan kepala perwakilan Kaigun di Jakarta, Laksamana Muda Maeda pada bulan Oktober 1944. Dengan demikian kelompok ini merupakan kelompok yang paling akhir terbentuk. Sebagai pengurus asrama oleh Maeda ditunjuklah Mr. Ahmad Subardjo Djoyohadisuryo sebagai ketua dibantu tokoh-tokoh muda Wikana. Di dalam asrama ini mendapat pendidikan politik dari tokoh-tokoh nasionalis seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Iwa Kusuma Sumantri, Latuharhary, Singgih, Ratu Langie, Maramis, dan Buntaran. Kelompok ini menjalin kerja sama dengan kelompok bawah tanah yang lain tetapi dengan hati-hati agar tidak dicurigai Jepang. Walaupun para pejuang terbagi dalam kelompok-kelompok di atas dan menggunakan strategi perjuangan yang berbeda, akan tetapi mereka memiliki kesamaan tujuan yakni mencapai kemerdekaan Indonesia. C. Kelompok Sukarni “Kelompok ini sering mengadakan kursus polotik yang pengajarannya diambil dari tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti Soekarno, Moh Hatta, dan Sutan Syahrir.”[6]. Tokoh-tokoh yang tergabung dalam kelompok Sukarni antara lain Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Chaerul Saleh,, Maruto Nitimihardjo dan yang lainnya. D. Kelompok Amir Syarifuddin Menjelang kedatangan Jepang di Indonesia, Amir Syarifuddin berhubungan erat dengan Idenburg pimpinan departemen pendidikan Hindia Belanda. Melalui Dr. Charles Van der Plas, Idenburg membantu uang sebesar gulden kepada Amir Syarifuddin guna mengorganisir gerakan bawah tanah melawan Jepang. Oleh karena itu kelompok ini anti fasis dan menolak kerja sama dengan Jepang. Karena sangat keras dalam mengkritik Jepang maka Amir Syarifuddin ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang pada tahun 1944. Atas bantuan Ir. Soekarno, hukumannya diubah menjadi hukuman seumur hidup akan tetapi setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka, ia terbebas dari hukuman. C perlawanan Bersenjata Kedatangan bangsa jepang ke Indonesia semula mendapatkan sabutan hangat rakyat karena mereka mepropagandakan akan membebaskan rakyat dari penindasan barat . Namun tindakan itu hanya dilakukan untuk beberapa bulan . pada hari selanjutnya , jepang justru lebih kejam dari belanda mereka secara terang-terangan menindas rakyat dan mengambil paksa sumber daya alam indonesia perlakuan buruk yang di perlihatkan jepang mendorong timbulnya perlawanan rakyat dibeberapa tempat. Perlawanan bersenjata rakyat indonesia yang dilakukan berbagai daerah meliputi perlawanan rakyat dan tentara Peta. 1 Peristiwa Cot Plieng. Aceh Pemberontakan Cot Plieng terjadi di Aceh dengan puncak dari perlawanan yang telah berulang kali dilakukan terjadi pada 10 November 1942 yang dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng Lok Seumawe. Pemberontakan ini disebabkan karena sebagain para ulama non PUSA Persatuan Ulama Seluruh Aceh waktu itu menolak masuknya Jepang setelah Belanda menyerah. Teungku Abdul Jalil tidak menyetujui kerja sama dengan Jepang, berbeda dengan ulama PUSA yang melakukan taktik perjuangan kerja sama untuk mengusir Belanda. Hal itu pula yang kemudian membuat perbedaan ijitihad antara kelompok tua dan kelompok muda dalam menghadapi Jepang. Teungku Abdul Jalil dan kawan-kawannya secara diam-diam melakukan dakwah anti Jepang dan seruan jihat fi sabilillah dari desa ke desa. Menjelang akhir tahun 1942, dakwah diam-diam tersebut menjadi terang-terangan, setelah kekejaman tentara Jepang menjadi pengalaman pahit bagi masyarakat. Para santri di Dayah Cot Plieng sudah siap untuk berperang. Hal itu kemudian diketahui oleh intelijen dan kampetai Jepang. Jepang berusaha meredam upaya pemberontakan Teungku Abdul Jalil tersebut dengan menggunakan orang Aceh yang bekerja untuk Jepang dan para Uleebalang yang telah diangkat menjadi Gunco wedana dan sunco camat. Selain itu ulama PUSA/Pemuda Pusa juga diminta Jepang untuk melakukan dakwak tandingan. Meski tidak menolak permintaan Jepang tersebut, ulama PUSA/Pemuda PUSA lebih bersikap melihat saja apa yang dilakukan Teungku Jalil. Sementara kaum Uleebalang yang menjabat sebagai Gunco dan Sunco terus membujuk Teungku Abdul Jalil agar mengurungkan niatnya memberontak terhadap Jepang. Namun hal itu tidak berhasil. Akhirnya Jepang memutuskan menghentikan upaya pemberontakan tersebut dengan kekuatan bersenjata. Pertempuran yang tak berimbang pun terjadi. Perang sengit yang digerakkan Teungku Abdul Jalil dibantu oleh adiknya Teungku Thaib itu berlangsung sehari suntuk. Korban kedua belah pihak berjatuhan. Pertempuran baru reda pada sore hari setelah Teungku Abdul Jalil dan pasukannya meninggalkan Dayah Cot Plieng menuju pedalaman. Dalam perjalanan Teungku Abdul Jalil singgah di Meunasah Baro. Dari sana ia dan pasukannya melanjutkan perjalanan hingga berhenti di Alue Badeeh untuk menyusun kekuatan sambil menunggu pasukan lain dari Bayu. Tiga hari kemudian, Jumat 9 November 1942, Teungku Abdul Jalil dan pasukannya kembali turun ke Meunasah Blang Buloh, untuk melaksanakan shalat Jumat. Keberadaan mereka diketahui oleh Jepang. Pasukan Jepang dengan tambahan tentara menyerbu ke desa tersebut. Jepang ingin menangkap Teungku Abdul Jalil tanpa pertempuran, yakni menunggunya di luar mesjid ketika ulama dan pasukannya tersebut sedang shalat Jumat bersama penduduk setempat. Namun, ketika pasukan Jepang tiba ke Blang Buloh, Teungku Abdul Jalil dan pasukannya baru saja selesai melaksanakan shalat Jumat. Penangkapan itu pun gagal. Pertempuran sengit pun terjadi, Teungku Abdul Jalil dan pasukannya gugur. 2 Pemberontakan di Singaparna Peristiwa Pemberontakan Singaparna mempunyai dasar keagamaan dan kebangsaan yang kuat. Cita-cita negara Islam dijunjung tinggi dalam hati sanubari rakyat sesuai dengan ajaran agama. Demikian pula semangat kemerdekaan sangat tebal dalam masyarakat Singaparna, yang terkenal kebenciannya terhadap penjajahan. Adapun hal yang menjadi latar belakang terjadinya Pemberontakan Singaparna diantaranya, yaitu 1 Adanya “Seikerei” yaitu mengheningkan cipta membungkuk menghormat kearah Tokyo. Hal inilah yang sangat dibenci oleh santri-santri karena berarti mereka disuruh menyembah matahari. 2 Adanya kewajiban meyerahkan beras kepada Jepang pada setiap panen sebanyak 2 kwintal. Hal ini dirasakan oleh petani desa Cimerah dan daerah sekitar Singaparna sangat berat. 3 Terjadinya penipuan terhadap wanita-wanita dan gadis-gadis yang dijanjikan akan disekolahkan di Tokyo, sehingga banyak yang mendaftarkan diri. Tapi sebenarnya wanita-wanita tersebut dikirim ke daerah pertempuran seperti Birma dan Malaya untuk menghibur tentara-tentara Jepang. 4 Pemberontakan di Indramayu Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan. Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyas dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah Lohbener dan Sindang agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan. 3 Pemberontakan Teuku Hamid di Aceh Pemberontakan ini terjadi pada bulan November 1994 yang di pimpin oleh Teuku Hamid, dia adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan perlawanan. Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga akhirnya dapat ditumpas. 4 Pemberontakan Peta di Blitar Pemberontakan PETA di Blitar, terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 yang dipimpin oleh Soepriyadi, yang disebabkan oleh ketidak tahanan anggota PETA melihat kesengsaraan rakyat dan banyaknya rakyat yang meninggal akibat romusa di daerah mereka. Dengan, melakukan serangan terhadap gudang senjata. Tetapi, pemberontakan mampu dipadamkan oleh pihak jepang, serta semua yang terlibat dalam pemberontakan dijatuhi hukuman mati termasuk pemimpin lapangan yang banyak dilupakan yaitu Moeradi. Sementara, Soprijadi yang paling bertanggungjawab akan pemberontakan menghilang tanpa diketahui sampai saat ini. C. Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia Pendudukan Jepang di Indonesia mulai melemah seiring kekalahan Jepang di Perang Dunia. Jepang juga terus berupaya untuk mebuat bangsa Indonesia mendukung Jepang dalam peperangannya, Perdana menteri Koiso penganti perdana menteri Tojo mengumumkan tentang pendirian pemerintahan kemaharajaan Jepang, bahwa Hindia timur atau Indonesia diperkenankan Merdeka kelak dikemudian hari[7] Hingga kemudian Hiroshima yang merupakan kota pelabuhan di tepi Laut Pedalaman Seto yang dikenal sebagai pusat industri tekstil dan barang-barang dari karet terkena Bom Atom oleh sekutu. Kota ini didirikan pada abad ke-16 sebagai kota istana di delta Sungai Ota. Sejak zaman Meiji hingga berakhirnya Perang Dunia II, Hiroshima merupakan pusat industri militer dan logistik untuk keperluan perang. Di antara produk kebanggaan kota Hiroshima adalah mobil Mazda, makanan ringan merek Calbee dan saus merek otofuku. Selain Hiroshima, Nagasaki yang merupakan ibu kota dan kota terbesar di Prefektur Nagasaki yang terletak di pesisir sebelah barat daya Kyushu, Jepang juga dikenai Bom Atom. Lokasi geografisnya adalah 32°44′ LU 129°52′ BT. Nagasaki adalah pusat pengaruh Eropa di Jepang pada zaman pertengahan. Kota Nagasaki yang merupakan kota pelabuhan di Jepang merupakan kota yang tidak terisolasi pada waktu jepang menerapkan politik Isolasi SAKKOKU. Pengaruh Eropa juga sangat terlihat dengan pesatnya perkembangan agama kristen di kota Nagasaki pada zaman tersebut dan banyaknya peninggalan bersejarah berupa bangunan-bangunan Gereja yang masih terawat hingga saat ini dan objek wisata. Jepang mengalami pengeboman oleh Amerika serikat atas Hiroshima dan Nagasaki dengan Bom Atom, sedangkan Uni sovyet menyatakan perang terhadap jepang seraya melakukan penyerbuan ke Mancuria[8] Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Setelah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi. Bom ini membunuh sebanyak orang di Hiroshima dan di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk. Enam hari setelah dijatuhkannya bom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II. Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa. Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear Principles,melarang negara itu memiliki tenaga nuklir. Setelah menyerahnya jepang atas sekutu membuat pergerakan nasional yang saat itu Indonesia masih diduduki Jepang lebih leluasa. Hal ini yang memicu para nasionalis, terutama pemuda untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga akhirnya Indonesia mencapai puncak perjuangannya dengan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.[9] BAB III PENUTUP Simpulan Adanya pendudukan Jepang merupakan salah satu bagian besar dalam sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia dalam upaya mencapai kemerdekaannya. Ketika awal kedatangannya Jepang sempat disambut hangat oleh penduduk pribumi karena dianggap akan mengakhiri penderitaan mereka yang disebabkan oleh Belanda. Selain itu Jepang juga mengumbar berbagai janji untuk memperdaya bangsa Indonesia agar mau mendukung Jepang dalam Perang Pasifik. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya watak asli Jepang terlihat dengan kebijakannya mengeksploitasi bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang pun sama saja juga menghadirkan kesengsaraan bagi rakyat. Penderitaan tersebut lah yang kemudian memunculkan pergerakan-pergerakan perjuangan untuk membebaskan diri dari Jepang dan mencapai Kemerdekaan. Terbukti dengan munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional. Juga adanya reaksi perlawanan dari rakyat, baik yang menggunakan senjata maupun yang tanpa menggunakan senjata. Pendudukan Jepang semakin melemah sejalan dengan melemahnya Jepang dalam Perang Pasifik. Jepang kembali mendekati bangsa Indonesia dengan janji-janji kemerdekaan. Hingga kemudian Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu yang membuat Jepang bertekuk lutut menyerah. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh nasionalis untuk mewujudkan kemerdekaan. Dan, puncaknya adalah ketika Indonesia berhasil melaksanakan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 pada masa Vacum of power. DAFTAR PUSTAKA Budi utomo, Cahyo. 1995. Dinamika Pergerakan kebangsaan Indonesia. Semarang IKIP Semarang press. Djoened, Marwari dan Nugroho Notosusanto. Nasional Indonesia. Jakarta Balaipustaka Kurnia, Sejarah Smp Kelas IX. Semarang Yudhistira Ghalia Indonesia Muljana, Kesadaran Nasional dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Yogyakarta Pt Lkis Pelangi aksara Yogyakarta Rukmayani, Ratna. 2008. Ilmu pengetahuan sosial Pt Gramedia [1] Ratna Rukmayani, Ilmu pengetahuan sosial 3Jakarta Pt Gramedia, 2008, hlm. 25. [3] Jepang adalah ’ saudara tua ’ bagi bangsa –bangsa di asia dan berjanji membebaskan Asia dari penindasan bangsa barat [4] Anwar Kurnia, Sejarah Smp Kelas IX Semarang Yudhistira Ghalia Indonesia, 2007 hlm. 19. [7] Pandji Poestaka, 15 September 1944, hlm. 561; liat juga Marwari Djoened, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia Jakarta BalaiPustaka, 1984, hlm. 66. [9] Cahyo budi utomo, Dinamika Pergerakan kebangsaan Indonesia. Semarang IKIP Semarang press, 1995. Hlm, 220.
para romusha diambil dari desa desa di pulau jawa karena