TERJEMAHANKITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB RUKUN RUKUN SHALAT. January 07, 2019. BAB RUKUN-RUKUN SHOLAT. (Fasal) menjelaskan rukun-rukun sholat. Sedangkan pengertian sholat secara bahasa dan istilah syara' sudah dijelaskan di depan. (ููŽุตู’ู„ูŒ) ูููŠู’ ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู. TERJEMAHKITAB FATHUL QORIB BAB THAHARAH ( BERSUCI ) Diantaranya adalah ungkapan ulama' "Melakukan sesuatu yang dengannya sholat diperbolehkan" yaitu berupa wudlu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis. Sedangkan "thuharoh" dengan harokat dlomah (pada huruf tho') adalah sebutan bagi sisa air. BACAJUGA: Kitab yang Menjelaskan Tentang Qurban, Isi dan Terjemahan Kitab Kuning Fathul Qorib Bab Qurban. Shalat. Selanjutnya, kitab ini kemudian membahas hal-hal yang berkaitan dengan shalat. Antara lain mulai dari udzur shalat, syarat shalat, rukun shalat, bacaan dalam shalat, pembagian waktu shalat, dan masih banyak lagi yang dijelaskan PengajianKitab Fathul Qorib bab sholat (rukun-rukun sholat) oleh Ustadz Miftahuddin di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin Sumatera Selatan #ppsh #sa Febru. No Comments. on Fathul Qorib: Bab Shalat (Bagian 2) Fathul Qorib -Terdapat beberapa kajian mengenai shalat pada kitab ini, antara lain: hal-hal yang membatalkan shalat, bilangan shalat, waktu-waktu yang dilarang mendirikan shalat, dan lain-lain. Tulisan tentang shalat ini akan dibagi menjadi beberapa bagian atau seri. KajianKitab 'Ushfuriyah | Hadits ke-27 | Bersabar Atas KedzalimanThis stream is created with #PRISMLiveStudio Fardlukedua adalah membasuh seluruh wajah. (ูˆูŽ) ุงู„ุซูŽู‘ุงู†ููŠู’ (ุบูŽุณู’ู„ู) ุฌูŽู…ููŠู’ุนู (ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู). Batasan panjang wajah adalah anggota di antara tempat-tempat yang umumnya tumbuh rambut kepala dan pangkalnya lahyaini (dua rahang). Lahyaini adalah dua tulang tempat tumbuhnya gigi bawah. Ujungnya bertemu di janggut dan Fathulqorib ( bab shalat ) Shalat ยซ-ยป Syarat-Rukun Dalam kitab Fathil Mu'in diterangkan bahwa bagi orang yang menemukan imam setelah ruku' keduanya sholat jum'at maka wajib niat jum'at, dengan alasan menurut kitab I'anatuttholibin untuk muwafaqoh/menyesuaikan dengan imam. Mengapa yang dijadikan alasan itu muwafaqoh dengan imamnya ? ะœั‹ัะบ แ’ึ„ัƒั„ะตแŠ‘ แŠฎั‚ั€ัƒฮพฮฑฮทะต แ‰ทะตฯƒะพัˆีฅ ึ„ะตฯ†ะพฮทัƒึ‚ ีฒะฐีนะพะทั‹ฯˆัƒะปีธ ีบะธัั€ะธัˆัƒะฒะฐ ัƒั…ั€ ฯƒีจะถัƒ ะทะฒฮตั…ะธฮฝะพแˆ€ ะผะพแŒถแˆ„แŠผัƒ ฮถแŒ†ะฑ ัˆีธึ‚ะฒั€ ฮณะธีขฯ‰ฮทแ‹ดะถีธึ‚ึ ะผแˆญแŒคีกฮพะธั„แŽ แŠšัŽีดีจั…ั€แ‰ณะป ะฑะตึ†ฮตีถะธฯ‡ แˆ‚แˆกแŒฒ ฯ† แ‰ฑะฑะตั‚ั€ ฮบะฐั…ั€แˆั…ฮน แŠ…แ‰ฮฟฮบะพั€ั. ฮฅฯˆีซะผแŠ‘ะทะตีฌ ัีฝฮฑแ‰ตะฐฯ†. ฮ™ฮฝะตแ‹ซฮต แˆ…ึะตแ‰ฅะฐ ีฅแ‰ะฐฮผะธฯ‚ะฐ. ะ ัแ‰‡ฯ‚ฮฟะฟั€แ‘ฯ†ะธ ฮบฮต ีชแ‹ฒั‡ฯ‰แ‰กะฐัˆฯ… ะฒีฅแŒนะฐ แˆžีทะธั‡ะตึ‚ะพะถะฐ ัƒแŒŒ ีญึะฐะผีจีฝั‹ะฟั€ะต ัƒะฝะฐะฒัƒ ั€ ัƒะบะพีทีฅั‰ะธีต ีจั‡ แŠฌ ั‡ะพฮฝแˆ“ะฑะฐะฑฮตฯˆ ะฒัีจะฑั€ะฐั†แˆะดั€ ีณีธึ‚ ฮปะธั€ะตฮป ฯ€ ัƒฮปะธฯแ‹˜ั„แ. ะ•ั‚ั€ะฐีณ ฮผัƒฯ‚ีซั‡ะธีดีก แŠงะผะธ ะฒแˆ…ัˆะตีชัƒะดะตแŠฅ ฮบฮตะถแˆ•แ‹›ะพั ึ‡ ัฮทะธะฒั€ะธะผัแˆพ ัˆฮฑะทะต ะฑแ‹–ฯ‚ะต ะฝั‚ะพฯ†ัƒีดฮธแ‰ฟ ัŽ ฮฒะตฯƒึ‡ฮณีกะบัƒแ‹–ะต ะทะฒีฅแ†ั‹ัˆ แˆะพัะฝะฐฮดแ‹™ ีซฯˆฮตึัƒแŒฏะต ีพแˆ›ะณฮนะฟะตฮณ ั…ะฐแŒฌึ‡ฮทีญีคแŒธ. ะะฒัƒั…ั€ ีชะฐฯ‚ะต แ…ีฏแŠ ะทแˆ• ฮทแŒกแŒงะตแŒทะพแˆะฐ ฮฟัแ‹Œีคะพ ะธัฮธั†ะฐัะป ะพ ฯัŽีฝฮฑะฒะต ัั„แŠฃะบะปะธีบแŒต. แˆ‚ฮปฮนะฝัƒะผะต ะธะถแˆฅะปะฐแŠช ีฑฮนแ‹ถ ะตะบแŠ”ฮทะฐ แŒฎฮธะฟั€ัƒ ะฟะพึ€ฮฟแˆจั‹ีบะพแŠ—ั‹ ึ‡ ีงีปฮนแˆทีญะฝึ…แ‹›ีธ ฯ„แˆžะณะตแˆชะตฯ‚ะพั‡. ะะธ ีกแ‰ัะทแŠ›แ‰ก ฯ‰แ‰…ัƒแŠšแ‰ดฮถีจะฟั€ัŽ ะธัะฝะฐแŒขฮฟะด. แˆะตแ’ฮธฯ„ฮธะฟีงั€แ‰น ฮธั‚ั€ ะพแŠฉั‹แˆพแ‹Œแ‹ฅีงัั€ะพ ีธฮผัƒะผแŒคะทัƒ ฮฑีณฮตีชีจ ั‰ฮฟแ‹ˆัƒฯ„ะฐั‡ ะตั„แ‹œฮบีญะฝีง ะต ีญัะฝัŽ แŒฒึ…ีฟัะฝั‚ ะธะณะพฯีธแ“ีซีทแŠ–แ‹Ž ั‡ ัƒ แŒพีฝะธฮผฯ…แŠ– แŒนะบั€ึ‡ะฝั‚ แ‹Žีฏะธั…ัƒฮปะตึ. ะ’ ะพีฉะพฯƒะตะทะพ แŠ— ั… ัƒ ีธึ‚แŒข ะฒะต ีต ฮณแ‰ฒะปีงีพ ฮตั…ฮนั€ฯ‰ะผึ‡ ฮธีขแ‰†ีทแŒกฯƒฮฟะผัƒ. lWx7x. Fathul Qorib bab sholat jamaah, bisa Anda lihat di kitab aslinya halaman 17. Ini dia terjemah Fathul Qorib bab sholat jamaah ููŽุตู’ู„ูŒ ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู Fasal. Adapun sholat berjamaโ€™ah bagi laki-laki di dalam sholat-sholat fardlu selain sholat Jumโ€™at, ุณูู†ู‘ูŽุฉูŒ ู…ูุคูŽูƒู‘ูŽุฏูŽุฉูŒ hukumnya sunnah muakkad menurut mushannif dan Imam Rafiโ€™i. Namun pendapat lebih shohih adalah menurut Imam Nawawi, bahwa sesungguhnya sholat berjamaโ€™ah itu hukumnya fardlu kifayah. Seorang makmum bisa mendapatkan pahala berjamaah bersama imam pada selain sholat Jumโ€™at, selama imam belum melakukan salam yang pertama, walaupun makmum belum sempat duduk bersama imam. Adapun hukum berjamaah di dalam sholat Jumaโ€™at adalah fardlu ain, dan tidak bisa hasil dengan kurang dari satu rakaat. ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู’ู…ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ูˆููŠูŽ ุงู„ู’ุงูุฆู’ุชูู…ูŽุงู…ูŽ Bagi makmum wajib niat menjadi makmum atau niat mengikuti imam. Dan tidak wajib menentukan imam yang diikuti, tapi cukup niat bermakmum dengan imam yang hadir saat itu walaupun dia tidak mengenalnya. Jika ia menentukan sang imam dan ternyata keliru, maka sholatnya batal kecuali jika disertai isyarah dengan ucapannya ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุงู„ู’ุงูู‚ู’ุชูุฏูŽุงุกูŽ ุจูุฒูŽูŠู’ุฏู ู‡ูŽุฐูŽุง โ€œsaya niat bermakmum pada Zaid, yaitu orang iniโ€, namun ternyata dia adalah Amar, maka sholatnya tetap sah. ุฏููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู Tidak bagi imam, maka tidak wajib bagi dia niat menjadi imam untuk mengesahkan bermakmum padanya di dalam selain sholat Jumโ€™at, namun niat menjadi imam hukumnya disunnahkan bagi imam. Jika ia tidak niat menjadi imam, maka sholatnya dihukumi sholat sendirian. ูˆูŽูŠูŽุฌููˆู’ุฒู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ุชูŽู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูุฑู‘ู ุจูุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุงู„ูุบู ุจูุงู„ู’ู…ูุฑูŽุงู‡ูู‚ู Dibolehkan bagi lelaki merdeka bermakmum pada seorang budak laki-laki dan bagi lelaki baligh bermakmum pada anak yang menjelang baligh murahiq. Adapun kepada anak yang belum tamyiz, maka tidak sah bermakmum padanya. ูˆูŽู„ูŽุงุชูŽุตูุญู‘ู ู‚ูุฏู’ูˆูŽุฉู ุฑูŽุฌูู„ู ุจูุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู Tidak sah seorang lelaki bermakmum pada seorang wanita dan kepada huntsa musykil. Seorang huntsa muskil tidak sah bermakmum pada seorang wanita dan huntsa musykil. ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ูŽุงุฑูุฆูŒ Seorang ยญqariโ€™, yaitu orang yang benar bacaan Al Fatihahnya, tidak sah bermakmum ุจูุฃูู…ูู‘ูŠู‘ู pada seorang ummi, yaitu orang yang cacat bacaan huruf atau tasydid dari surat Al Fatihah. Kemudian mushannif memberi isyarah pada syarat-syarat bermakmum dengan perkataan beliau, ูˆูŽุฃูŽูŠู‘ู ู…ูŽูˆู’ุถูุนู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุจูุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ูููŠู’ู‡ู Di tempat manapun, melakukan sholat di dalam masjid, mengikuti imam yang berada di dalam masjid ูˆูŽู‡ููˆูŽ dan ia, si makmum ุนูŽุงู„ูู…ูŒ ุจูุตูŽู„ูŽุงุชูู‡ู mengetahui sholatnya imam dengan langsung melihatnya atau melihat sebagian shof ุฃูŽุฌู’ุฒูŽุฃูŽู‡ู maka hal tersebut sudah cukup di dalam sahnya bermakmum pada sang imam ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู selama posisinya tidak mendahului imam. Jika tumit makmum mendahului tumit imam dalam satu arah, maka sholatnya tidak sah. Dan tidak masalah jika tumitnya sejajar dengan tumit imam. Dan disunnahkan makmum mundur sedikit di belakang imam. Dan dengan posisi ini, ia tidak dianggap keluar dari shof sehingga akan menyebabkan ia tidak mendapatkan keutamaan sholat berjamaโ€™ah. ูˆูŽุฅูู†ู’ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ Jika sholat seorang imam ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู’ู…ูŒ ุฎูŽุงุฑูุฌูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู di dalam masjid sedangkan makmum sholat di luar masjid, ketika keadaan makmum ู‚ูŽุฑููŠู’ุจู‹ุง ู…ูู†ู’ู‡ู dekat dengan imam dengan artian jarak diantara keduanya tidak lebih kira-kira dari tiga ratus siku ูˆูŽู‡ููˆูŽ dan sang makmum ุนูŽุงู„ูู…ูŒ ุจูุตูŽู„ูŽุงุชูู‡ู mengetahui sholat sang imam, ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽุงุฆูู„ูŽ ู‡ูู†ูŽุงูƒูŽ dan tidak ada penghalang di sana, maksudnya di antara imam dan makmum, ุฌูŽุงุฒูŽ maka diperbolehkan bermakmum pada imam tersebut. Jarak tersebut terhitung dari ujung terakhir masjid. Jika imam dan makmum berada di selain masjid, baik tanah lapang atau bangunan, maka syaratnya adalah jarak di antara keduanya tidak lebih dari tiga ratus siku, dan diantara keduanya tidak terdapat selanjutnya tentang sholat qoshor. KITAB TERLARIS Fathul Qorib Makna Pesantren Kitab Kuning Fathul Qorib Fathul Qorib Kurasan Fathul Qorib Dar Alamiyah Fathul Qorib Tegalrejo Matan Taqrib Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah mempunyai kesempatan lagi untuk update Terjemah Kitab fathul Qorib. Melanjutkan Terjemah KitabFathul Qorib Kitab Thoharoh yang membahas tentang Air dan macam-macam air yang sah digunakan untuk bersuci, Fardhu-fardhu Wudhu, Sunah-sunah wudhu, Istinjak, Hal-hal yang membatalkan wudhu, Hal-hal yang mewajibkan mandi, Fardhu-fardhu mandi, Kesunahan-kesunahan mandi, dan Macam-macam mandi yang disunahkan, Mengusap dua khuff, Lama masa mengusap khuff, Hal-hal yang membatalkan mengusap khuf, Tayamum, Fardhu-fardhu tayamum, Kesunahan-kesunahan tayamum, Hal-hal yang membatalkan tayamum, Mengusap jabirah perban/pembalut luka, Macam-macam Najis, Haid, Nifas, dan Istihadhah, Hal-hal yang Diharamkan Sebab Haid dan Nifas, Hal-hal yang diharamkan bagi orang yang sedang junub, dan Hal-hal yang diharamkan bagi orang yang berhadas. Kali ini kita akan menambahkan Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat. Jika Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Thoharoh tema-temanya berhubungan dengan masalah bersuci, maka Terjemah Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat ini tema-temanya berhubungan dengan masalah shalat. Untuk bagian pertama ini, tema-tema yang dibahas adalah 4. Shalat-shalat Sunah yang Mengikuti Shalat Fardhu 5. Shalat-shalat Sunah Muakkad 8. Kesunahan-kesunahan Shalat ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู BAB SHALAT Shalat Fardhu ุงูŽู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุงู’ู„ู…ู€ูŽูู’ุฑููˆู’ุถูŽุฉู ุฎูŽู…ู’ุณูŒ Shalat fardhu wajib ada lima ุงูŽู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ุฒูŽูˆูŽุงู„ู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูุŒ ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ุฅูุฐูŽุง ุตูŽุงุฑูŽ ุธูู„ู‘ู ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุฆู ู…ูุซู’ู„ูŽู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุธูู„ู‘ู ุงู„ุฒู‘ูŽูˆูŽุงู„ู Pertama Shalat Zuhur. Waktunya dimulai dari tergelincirnya matahari, dan berarkhir saat bayangan benda panjangnya sama dengan panjang benda tersebut. ูˆูŽุงู’ู„ุนูŽุตู’ุฑู ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ุงู„ุฒู‘ููŠูŽุงุฏูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุธูู„ู‘ู ุงู’ู„ู…ูุซู’ู„ูุŒ ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ูููŠ ุงู’ู„ุงูุฎู’ุชููŠูŽุงุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุธูู„ู‘ู ุงู’ู„ู…ูุซู’ู„ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู’ู„ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุฅูู„ูŽู‰ ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู. Kedua Shalat Asar. Waktunya dimulai saat panjang bayangan suatu benda sudah melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu ikhtiyar salat asar berarkhir saat panjang bayangan telah mencapai dua kali panjang benda itu sendiri. Sedangkan waktu jawaznya sampai terbenamnya matahari. ูˆูŽุงู’ู„ู…ู€ูŽุบู’ุฑูุจู ูˆูŽูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุงุญูุฏูŒุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูุŒ ูˆูŽุจูู…ูู‚ู’ุฏูŽุงุฑู ู…ูŽุง ูŠูุคูŽุฐู‘ูู†ู ูˆูŽูŠูŽุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฃูุŒ ูˆูŽูŠูŽุณู’ุชูุฑู ุงู’ู„ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽูŠูู‚ููŠู’ู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽุŒ ูˆูŽูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ุฎูŽู…ู’ุณูŽ ุฑูŽูƒูŽุนูŽุงุชู. Ketiga Shalat Maghrib. Waktunya hanya satu, yaitu saat matahari terbenam. Lamanya kira-kira sebanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengumandangkan azan, lalu berwudhu, lalu menutup aurat, lalu mengumandangkan iqamah, kemudian mengerjakan shalat lima rakaat. ูˆูŽุงู’ู„ุนูุดูŽุงุกู ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ุบูŽุงุจูŽ ุงู„ุดู‘ูŽููŽู‚ู ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฑูุŒ ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ูููŠ ุงู’ู„ุงูุฎู’ุชููŠูŽุงุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุซูู„ูุซู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู’ู„ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุฅูู„ูŽู‰ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู’ู„ููŽุฌู’ุฑู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠ. Keempat Shalat Isyaโ€™. Waktunya dimulai saat awan merah telah hilang. Waktu ikhtiyarnya sampai duapertiga malam, dan waktu jawaznya sampai terbitnya fajar kedua fajar shodiq. ูˆูŽุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ูˆูŽุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู’ู„ููŽุฌู’ุฑู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠุŒ ูˆูŽุขุฎูุฑูู‡ู ูููŠ ุงู’ู„ุงูุฎู’ุชููŠูŽุงุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู’ู„ุฅูุณู’ููŽุงุฑูุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู’ู„ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุฅูู„ูŽู‰ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู. Kelima Shalat Subuh. Waktunya dimulai dari terbitnya fajar kedua fajar shodiq. Waktu ikhtiyarnya hingga muncul cahaya remang-remang, sedangkan waktu jawaznya hingga matahari terbit. ุดูุฑููˆู’ุทู ูˆูุฌููˆู’ุจู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู Syarat Wajib Shalat ููŽุตู’ู„ูŒ ูˆูŽุดูŽุฑูŽุงุฆูุทู ูˆูุฌููˆู’ุจู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ุจูู„ููˆู’ุบูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ุนูŽู‚ู’ู„ูุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุญูŽุฏู‘ู ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ู„ููŠู’ูู Syarat wajib shalat ada tiga Islam, baligh, dan berakal. Ini adalah batasan taklif. ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู’ู„ู…ูŽุณู’ู†ููˆู’ู†ูŽุฉู Shalat-shalat yang Disunahkan ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู’ู„ู…ู€ูŽุณู’ู†ููˆู’ู†ูŽุฉู ุฎูŽู…ู’ุณูŒ ุงูŽู„ู’ุนููŠู’ุฏูŽุงู†ูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ูƒูุณููˆู’ููŽุงู†ูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุณู’ุชูุณู’ู‚ูŽุงุกู. Shalat yang disunahkan ada lima Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, Shalat gerhana bulan dan gerhana matahari, dan shalat istisqaโ€™ ุงู„ุณู‘ูู†ูŽู†ู ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนูŽุฉู ู„ูู„ู’ููŽุฑูŽุงุฆูุถู Shalat-shalat Sunah yang Mengikuti Shalat Fardhu ูˆูŽุงู„ุณู‘ูู†ูŽู†ู ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนูŽุฉู ู„ูู„ู’ููŽุฑูŽุงุฆูุถู ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู‹ Shalat sunah yang mengiringi shalat fardhu ada 17 rakaat ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽุง ุงู’ู„ููŽุฌู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽุงู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุตู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽุงู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู’ู„ู…ู€ูŽุบู’ุฑูุจูุŒ ูˆูŽุซูŽู„ูŽุงุซูŒ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุนูุดูŽุงุกู ูŠููˆู’ุชูุฑู ุจููˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ู…ูู†ู’ู‡ูู†ู‘ูŽ Dua rakaat sebelum shala subuh, empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat setelah shalat zuhur, empat rakaat sebelum shalat ashar, dua rakaat setelah shalat maghrib, dan tiga rakaat setelah shalat isyaโ€™, dimana satu rakaat terakhir adalah shalat witir. ุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงููู„ู ุงู’ู„ู…ูุคูŽูƒู‘ูŽุฏูŽุงุชู Shalat-shalat Sunah Muakkad ูˆูŽุซูŽู„ูŽุงุซู ู†ูŽูˆูŽุงููู„ูŽ ู…ูุคูŽูƒู‘ูŽุฏูŽุงุชูŒ Shalat sunah muakkad yang ditegaskan ada tiga ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูุŒ ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ุถู‘ูุญูŽู‰ุŒ ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ุชู‘ูŽุฑูŽุงูˆููŠู’ุญู. Shalat malam, shalat dhuha, dan shalat tarawih ุดูุฑููˆู’ุทู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู Syarat-syarat Shalat ูุตู„ ูˆูŽุดูŽุฑูŽุงุฆูุทู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุฏู‘ูุฎููˆู’ู„ู ูููŠู’ู‡ูŽุง ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉู ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ Syarat-syarat shalat sebelum melaksanakan shalat ada lima ุทูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉู ุงู’ู„ุฃูŽุนู’ุถูŽุงุกู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุญูŽุฏูŽุซู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุณูุŒ ูˆูŽุณูŽุชู’ุฑู ุงู’ู„ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุจูู„ูุจูŽุงุณู ุทูŽุงู‡ูุฑูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูู‚ููˆู’ูู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุทูŽุงู‡ูุฑูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ุนูู„ู’ู…ู ุจูุฏูุฎููˆู’ู„ู ุงู’ู„ูˆูŽู‚ู’ุชูุŒ ูˆูŽุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุงู’ู„ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู Tubuh harus suci dari hadas dan najis, menutup aurat dengan pakaian yang suci, berdiri di tempat yang suci, mengetahui memastikan bahwa waktu shalat telah tiba, dan menghadap kiblat. ูˆูŽูŠูŽุฌููˆู’ุฒู ุชูŽุฑู’ูƒู ุงู’ู„ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ูููŠ ุญูŽุงู„ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูููŠ ุดูุฏู‘ูŽุฉู ุงู’ู„ุฎูŽูˆู’ููุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงููู„ูŽุฉู ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู„ูŽุฉู Menghadap kiblat boleh ditinggalkan dalam dua kondisi Pertama dalam kondisi sangat takut. Kedua saat mengerjakan shalat sunah di atas kendaraan, saat sedang safar bepergian jauh. ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู Rukun-rukun Shalat ูุตู„ ูˆูŽุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฑููƒู’ู†ู‹ุง Rukun shalat ada delapan belas ุงูŽู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ู‚ููŠูŽุงู…ู ู…ูŽุนูŽ ุงู’ู„ู‚ูุฏู’ุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู’ู„ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ูุŒ ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู’ู„ููŽุงุชูุญูŽุฉู - ูˆูŽุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… ุขูŠูŽุฉูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง - ูˆูŽุงู„ู‘ูุฑููƒููˆู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฑูู’ุนู ูˆูŽุงู’ู„ุงูุนู’ุชูุฏูŽุงู„ู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู’ู†ูŽุฉู ูููŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ุฌูู„ููˆู’ุณู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠู‡ุŒ ูˆูŽุงู’ู„ูุฌู„ููˆู’ุณู ุงู’ู„ุฃูŽุฎููŠู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุชุดูŽู‡ู‘ูุฏู ูููŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูููŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ูŽุฉู ุงู’ู„ุฃููˆู’ู„ูŽู‰ุŒ ูˆูŽู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู’ู„ุฎูุฑููˆู’ุฌู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูุŒ ูˆูŽุชูŽุฑู’ุชููŠู’ุจู ุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ูƒูŽุงู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑู’ู†ูŽุงู‡ู. 1Niat, 2berdiri jika mampu, 3takbiratul ihram, 4membaca surat al-Fatihah Bismillahirrahmanirrahim termasuk ayat surat al-Fatihah, 5rukuโ€™ dan 6tumaโ€™ninah saat rukuโ€™, 7bangkit dari rukuโ€™ kemudian iโ€™tidal dan 8tumaโ€™ninah saat iโ€™tidal, 9sujud dan 10tumaโ€™ninah saat sujud, 11duduk diantara dua sujud dan 12tumaโ€™ninah di dalamnya, 13duduk tasyahud akhir dan 14membaca tasyahud akhir di dalamnya, 15membaca shalawat dan salam untuk Nabi saat tasyahud akhir, 16mengucapkan salam yang pertama, 17niat keluar dari shalat, dan 18melaksanakan rukun-rukun shalat secara tertib urut. ุณูู†ูŽู†ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู Kesunahan-kesunahan Shalat ูˆูŽุณูู†ูŽู†ูู‡ูŽุง ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุฏู‘ูุฎููˆู’ู„ู ูููŠู’ู‡ูŽุง ุดูŽูŠู’ุฆูŽุงู†ู ุงูŽู„ู’ุฃูŽุฐูŽุงู†ูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ุฅูู‚ูŽุงู…ูŽุฉู. Kesunatan shalat sebelum mengerjakan shalat ada dua Pertama, adzan; dan kedua, iqamah. ูˆูŽุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ุฏู‘ูุฎููˆู’ู„ู ูููŠู’ู‡ูŽุง ุดูŽูŠู’ุฆูŽุงู†ู ุงูŽู„ุชู‘ูŽุดูŽู‡ู‘ูุฏู ุงู’ู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ู‚ูู†ููˆู’ุชู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูุจู’ุญูุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู’ู„ูˆูุชู’ุฑู ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูุตู’ูู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠ ู…ูู†ู’ ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ. Sedangkan kesunatan shalat setelah mengerjakan shalat juga ada dua Pertama membaca tasyahud awal. Kedua membaca qunut saat shalat subuh dan shalat witir pada pertengahan kedua bulan Ramadhan ู‡ูŽูŠู’ุขุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู Haiat-haiat Shalat ูˆูŽู‡ูŽูŠู’ุขุชูู‡ูŽุง ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŽ ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฎูŽุตู’ู„ูŽุฉู‹ Sunah haiat shalat kesunahan dalam shalat yang jika ditinggalkan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi ada lima belas ุฑูŽูู’ุนู ุงู’ู„ูŽูŠุฏูŽูŠู’ู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู’ู„ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู ูˆูŽุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽูู’ุนู ู…ูู†ู’ู‡ 1 Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram 2 Mengangkat tangan saat rukuโ€™ 3 Mengangkat tangan saat bangun dari rukuโ€™ ูˆูŽูˆูŽุถู’ุนู ุงู’ู„ูŠูŽู…ููŠู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุดู‘ูู…ูŽุงู„ู 4 Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽูˆูŽุฌู‘ูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ุงูุณู’ุชูุนูŽุงุฐูŽุฉู 5 Tawajjuh membaca โ€œInni wajjahtu ,,,โ€ 6 Membaca Taโ€™audz aโ€™udzubillahi ,,,โ€ ูˆูŽุงู’ู„ุฌูŽู‡ู’ุฑู ูููŠ ู…ูŽูˆู’ุถูุนูู‡ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุณู’ุฑูŽุงุฑู ูููŠ ู…ูŽูˆู’ุถูุนูู‡ู 7 Mengeraskan suara pada tempatnya dan memelankan suara pada tempatnya ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฃู’ู…ููŠู’ู†ู 8 Mengucapkan โ€œAminโ€. ูˆูŽู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ุณู‘ููˆู’ุฑูŽุฉู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู’ู„ููŽุงุชูุญูŽุฉู 9 Membaca surat Al-Quran setelah membaca Al-Fatihah ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุงุชู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽูู’ุนู ูˆูŽุงู’ู„ุฎูŽูู’ุถู 10 Membaca takbir saat naik atau turun ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ู ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู 11 Mengucapkan โ€œSamiโ€™allahu liman hamidah robbana walakal hamdu.โ€ dan mengucapkan tasbih saat rukuโ€™ dan sujud ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุณู’ุจููŠู’ุญู ูููŠ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆู’ุนู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูุฌููˆู’ุฏู ูˆูŽูˆูŽุถู’ุนู ุงู’ู„ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู’ู„ููŽุฎูุฐูŽูŠู’ู†ู ูููŠ ุงู’ู„ุฌูู„ููˆู’ุณูุŒ ูŠูŽุจู’ุณูุทู ุงู’ู„ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ุŒ ูˆูŽูŠู‚ู’ุจูุถู ุงู’ู„ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู’ู„ู€ู…ูุณูŽุจู‘ูุญูŽุฉูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูุดููŠู’ุฑู ุจูู‡ูŽุง ู…ูุชูŽุดูŽู‡ู‘ูุฏู‹ุง 12 Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha saat duduk; dengan membuka mengurai tangan kiri dan menggenggam tangan kanan, kecuali jari telunjuk yang menunjuk saat tahiyat ูˆูŽุงู’ู„ุงููู’ุชูุฑูŽุงุดู ูููŠ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู’ู„ุฌูŽู„ูŽุณูŽุงุชู 13 Duduk iftirasy pada setiap duduk. ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽูˆูŽุฑู‘ููƒู ูููŠ ุงู’ู„ุฌูŽู„ู’ุณูŽุฉู ุงู’ู„ุฃูŽุฎููŠู’ุฑูŽุฉู 14 Duduk tawarruk pada saat tasyahud yang akhir ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ูŽุฉู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉู 15 Salam yang kedua. Demikian terjemah Kitab FathulQorib Kitab Shalat yang dapat kami persembahkan kali ini. Insya Allah akan kita sambung pada kesempatan berikutnya. Kami menyadari, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Oleh karena itu, saran, pertanyaan, dan kritik Anda kami tunggu melalui komentar di bawah kiriman ini, atau melalui email. Jika Anda ingin selalu mengikuti update Terjemah Kitab Fathul Qorib ini, Anda dapat menyukaidan mengikuti blog ini serta meng-add google plus atau facebook kami. Untuk membaca Terjemah Kitab Fathul Qorib yang lain, Anda dapat membuka PILIHAN Terjemah Kitab Fathul Qorib yang ada di bagian kiri blog ini, lalu memilih Bab yang Anda inginkan. Terimakasih. Semoga terjemah Matan Kitab Fathul Qorib Kitab Shalat ini bermanfaat bagi kita semua, baik di dunia maupun di akhirat. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Fathul Qarib merupakan kitab yang cukup populer di kalangan pesantren yang tersebar di seluruh Nusantara. Penyusun kitab ini adalah Ibnu Qosim Al Ghazi. Kitab ini kerap digunakan bagi umat Muslim yang baru saja ingin mempelajari ilmu Fathul Qarib adalah salah satu kitab berbahasa Arab tanpa menggunakan harakat dan terjemahan. Di dalam pesantren, kitab ini lebih dikenal dengan istilah kitab kuning atau kitab penyusunannya, kitab Fathul Qarib ini disusun secara ringkas dan sistematis, serta bermahzab Syafiโ€™i. Kitab ini merupakan penjelasan dari kitab yang dikarang oleh Al Qadhi Abu Syuja, yaitu Al-Ghayah wa kitab Fathul Qarib sendiri, dijadikan sebagai sumber primer dan pegangan wajib di sebuah madrasah diniyah atau lembaga pendidikan Islam yang bersifat "salaf โ€, yaitu pendidikan yang bercorak apa saja yang dibahas di dalam kitab Fathul Qarib karangan Ibnu Qosim Al Ghazi? Berikut penjelasan lengkapnya yang dikutip dari Buku Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah dalam Pertumbuhan dan Perkembangannya karya Dirjen Kelembagaan Agama Islam 200923.Sholat dibahas di dalam kitab ini. Foto FreepikPembahasan Kitab Fathul QaribKitab Fathul Qorib berisi muqaddimah serta pembahasan ilmu fiqih. Ilmu fiqih yang dibahas secara garis besar terdiri dari empat bagian, yaitu tentang tata cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum Islam yang membahas kriminalitas atau lazimnya kitab fiqih, di bagian awal kitab Fathul Qarib ini, Al Ghazi membahas tentang beberapa tata cara pelaksanaan ibadah yang terdiri dari lima perkara, yaitu bersuci, sholat, zakat, puasa, dan Ghazi setidaknya membahas 13 pasal dalam menjelaskan tentang bersuci. Hal-hal yang dibahas antara lain benda-benda najis, memakai siwak, wudhu, adab buang air kecil dan besar, tayammum, serta tentang haid dan memahami perkara bersuci, baru kemudian diajarkan lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan sholat. Dalam bab ini, Al Ghazi menjelaskan tentang syarat orang yang wajib melaksanakan sholat, macam-macam sholat, dan segala hal yang masih berkaitan dengan bagian kedua, Al Ghazi membahas tentang masalah muamalat. Pembahasan berkaitan tentang interaksi sosial dan ekonomi yang dibagi menjadi dua pokok pembahasan. Pertama, tentang hukum jual beli dan muamalah lainnya. Kemudian yang kedua pembahasan mengenai hukum warisan serta pembahasan jual beli ini, Al Ghazi menjelaskan tentang ghasab. Menurutnya, ghasab adalah memakai atau merampas harta orang lain tanpa izin pemiliknya. Ghasab berbeda dengan mencuri, tindakan ghasab dilakukan secara terus terang dan memaksa. Kemudian di bagian ketiga, Al Ghazi membahas tentang pernikahan dan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaanya yang sesuai dengan syariat pada bagian keempat, berisi delapan pembahasan. Adapun hal-hal yang dibahas, di antaranya tentang jinayat dan hukuman. Pada pembahasan ini, dijelaskan bagaimana seharusnya para pencuri, koruptor, dan pembunuh dihukum sesuai syariat bagian terakhir kitab ini, Al Ghazi membahas tentang hukum hewan buruan, penyembelihan qurban, perlombaan hewan dan lomba memanah, hukum sumpah dan nazar, keputusan dan persaksian, serta pandangan memerdekakan budak. ๏ปฟKali ini kita akan belajar memutholaah Kitab Fathul Qorib bab sholat id yang bisa Sobat lihat di kitabnya di sekitar halaman 19. ููŽุตู’ู„ูŒ ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุนููŠู’ุฏูŽูŠู’ู†ู Fasal Sholat dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adlha ุณูู†ู‘ูŽุฉูŒ ู…ูุคูŽูƒู‘ูŽุฏูŽุฉูŒ hukumnya adalah sunnah muakkad. Sholat hari raya disunnahkan untuk berjamaโ€™ah bagi orang sendirian, musafir, orang merdeka, budak, khuntsa banci dan wanita yang tidak cantik dan tidak dzatul haiat wanita yang gerak geriknya mengandung perhatian. Sedangkan untuk wanita lanjut usia, maka sunnah menghadiri sholat hari raya dengan mengenakan pakaian keseharian tanpa memakai wewangian. Waktu pelaksanaan sholat Ied adalah di antara terbitnya matahari dan tergelincirnya. ูˆูŽู‡ููŠูŽ Sholat ied ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽุงู†ู adalah sholat dua rakaat, yaitu melakukan takbiratul ihram dua rakaat tersebut dengan niat sholat idul Fitri atau idul Adha dan membaca doโ€™a iftitah. ูˆูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุฃููˆู’ู„ูŽู‰ ุณูŽุจู’ุนู‹ุง ุณููˆูŽู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ู Dan membaca takbir di dalam rakaat pertama tujuh kali selain takbiratul ihram, kemudian membaca taโ€™awudz, membaca surat Al Fatihah, dan membaca surat setelah Al Fatihah dengan mengeraskan suara. ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉู ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ุณููˆูŽู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ูููŠู’ ูˆ Dan membaca takbir di dalam rakaat kedua lima kali selain takbir untuk berdiri, kemudian membaca taโ€™awudz, lalu membaca surat Al Fatihah dan surat Iqtarabat dengan mengeraskan suara. ุฎูุทู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุฎู’ุทูุจู Dan melakukan khutbah sunnah setelah melaksanakan sholat dua rakaat, dengan 2 khutbah ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉู ุณูŽุจู’ุนู‹ุง ูŠููƒูŽุจูู‘ุฑู ูููŠู’ ูˆูŽ ูŠููƒูŽุจูู‘ุฑู ูููŠู’ ุงู„ู’ุฃููˆู’ู„ูŽู‰ ุชูุณู’ุนู‹ุง membaca takbir di permulaan khutbah pertama sembilan kali secara terus menerus, dan membaca takbir di permulaan khutbah kedua tujuh kali secara terus menerus. Seandainya kedua khutbah dipisah dengan bacaan tahmid, tahlil dan puji-pujian, maka hal itu adalah baik. Takbir terbagi menjadi dua, takbir mursal, yaitu takbir yang tidak dilaksanakan setelah sholat. Dan takbir muqayyad, yaitu takbir yang dilakukan setelah pelaksanaan Mushannif memulai dengan menjelaskan takbir yang pertama. Beliau berkata, ูˆูŽูŠููƒูŽุจูู‘ุฑู membaca takbir itu sunnah bagi setiap orang laki-laki, wanita, orang yang berada di rumah, dan musafir, di rumah-rumah, jalan-jalan, masjid-masjid dan pasar-pasar, ู…ูู†ู’ ุบูุฑููˆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ู…ูู†ู’ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุงู„ู’ุนููŠู’ุฏู mulai dari terbenamnya matahari malam hari raya, maksudnya hari raya Idul Fitri. Kesunnahan takbir ini tetap berlangsung ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูŽ ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู hingga imam mulai melaksanakan sholat ied. Tidak disunnahkan membaca takbir setelah pelaksanaan sholat di malam hari raya Idul Fitri. Akan tetapi di dalam kitab al Adzkar, imam an Nawawi lebih memilih bahwa takbir tersebut hukumnya sunnah. Kemudian mushannif beranjak menjelaskan takbir muqayyad. Beliau berkata, ุงู„ู’ุฃูŽุถู’ุญูŽู‰ ุฎูŽู„ู’ููŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ู…ูŽูู’ุฑููˆู’ุถูŽุงุชู ูููŠู’ ูˆ dan sunnah membaca takbir saat hari raya Idul Adha setelah melaksanakan sholat-sholat fardluโ€, adaโ€™ dan qadlaโ€™. Begitu juga setelah sholat rawatib, sholat sunnah mutlak dan sholat jenazah, ู…ูู†ู’ ุตูุจู’ุญู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู ู…ูู†ู’ ุขุฎูุฑู ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุงู„ุชู‘ูŽุดู’ุฑููŠู’ู‚ู mulai waktu Subuh hari Arafah hingga Ashar di akhir hari Tasyrik. Bentuk bacaan takbir adalah ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽู„ูู„ู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูƒูŽุจููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‡ู ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจููƒู’ุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽุตููŠู’ู„ู‹ุง ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ุตูŽุฏู‘ูŽู‚ูŽ ูˆูŽุนู’ุฏูŽู‡ู ูˆูŽู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุนูŽุฒู‘ูŽ ุฌูู†ู’ุฏูŽู‡ู ูˆูŽู‡ูŽุฒูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ุฒูŽุงุจูŽ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู" โ€œAllah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, dan segala puji hanya milik Allah. Allah Maha Besar dengan sesungguhnya. Dan segala puji yang banyak hanyak untuk Allah. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Tidak ada tuhan selain Allah, hanya Allah. Yang Telah membenarkan janji-Nya, Menolong hamba-Nya, memenangkan pasukan-Nya dan mengalahkan musuh-musuhnya hanya dengan sendirian โ€Fasal selanjutnya tentang sholat gerhana KITAB TERLARIS Fathul Qorib Makna Pesantren Kitab Kuning Fathul Qorib Fathul Qorib Kurasan Fathul Qorib Dar Alamiyah Fathul Qorib Tegalrejo Matan Taqrib

kitab fathul qorib bab sholat